BENTENGTIMES.com– Kali ini, tips teknologi mengulas pemanfaatan smartphone lama atau bekas untuk digunakan kamera keamanan (CCTV) gratis. Pemanfaatan ini tentu jauh lebih baik daripada perangkat itu dibiarkan atau disimpan saja atau malah menjualnya dengan harga yang terlalu murah.
Kamera pada smartphone misalnya, bisa dipakai untuk memantau bayi, atau speaker Google Home darurat.
Berikut cara memanfaatkan ponsel lama menjadi perangkat kamera keamanan, seperti dikutip dari tempo.co, 25 September 2020:
1. Pakai Aplikasi Kamera Keamanan
Untuk memulai, pengguna harus memilih aplikasi kamera keamanan untuk ponselnya terlebih dahulu. Sebagian besar aplikasi menawarkan banyak fitur yang sama, seperti streaming lokal, streaming cloud, merekam, dan menyimpan footage secara lokal atau jarak jauh, serta deteksi dan peringatan gerakan.
Setelah itu, pengguna akan bisa memantau aktivitas dan mengontrol kamera keamanan dari mana saja, langsung dari smartphone baru pengguna.
Salah satu aplikasi yang direkomendasikan adalah Alfred, aplikasi lintas platform baik Android maupun iOS. Alfred gratis untuk digunakan dan memberikan pengguna tampilan jarak jauh dari umpan langsung, deteksi gerakan dengan peringatan, penyimpanan cloud gratis, umpan audio dua arah dan penggunaan kamera depan dan belakang.
Baca: Sampaikan Keluhan di Sikomplit Tanjungbalai, Paling Lama 10 Hari Langsung Direspon
Untuk membuka fitur tambahan, seperti melihat dan merekam dengan resolusi lebih tinggi, zoom, hapus iklan, dan penyimpanan cloud 30 hari, bisa ditingkatkan ke Alfred Premium.
Langkahnya adalah, ketika aplikasi sudah diunduh, buka lalu ketuk ‘Mulai’. Kemudian, pilih ‘Viewer’, lalu ‘Berikutnya’.
Setelah ke halaman masuk, klik Masuk dengan Google (akun Google diperlukan) dan masuk dengan kredensial akun Google Anda.
Di ponsel lama, ulangi langkah yang sama, tapi memilih ‘Kamera’ bukan ‘Viewer’. Pastikan juga untuk masuk dengan akun Google yang sama, lalu keduanya akan terhubung.
Alfred telah menyederhanakan opsi kamera untuk hanya menyertakan beberapa pengaturan. Di iOS, pengguna hanya bisa mengaktifkan deteksi gerakan, memilih antara kamera depan dan belakang, serta mengaktifkan atau menonaktifkan audio.
Jika menggunakan perangkat Android, pengguna memiliki opsi tersebut, juga bisa mengaktifkan fokus berkelanjutan, meminta Alfred secara otomatis membuka kembali jika ponsel melakukan boot ulang, atur resolusi, dan aktifkan kunci kode sandi.
Baca: Pasca Diblokir, Kini Pengguna Tik Tok Harus 16 Tahun ke Atas
Sementara, dari ponsel baru, pengguna juga bisa mengubah beberapa pengaturan lagi. Misalnya, menyalakan atau mematikan pemberitahuan, mengatur kamera atau nama pemirsa, menambahkan orang lain ke ‘Lingkaran Kepercayaan’ (memberi orang lain akses ke umpan video Anda).
Bisa juga menghapus kamera, memeriksa berapa kali kamera terputus, mengatur sensitivitas deteksi gerakan dan mengaktifkan filter cahaya rendah pada kamera.
Meskipun Alfred adalah pilihan yang tepat, perlu diingat bahwa itu bukan satu-satunya pilihan.
Selain itu, ada banyak aplikasi lain yang bisa digunakan, seperti Salient Eye atau Presence, yang merupakan pilihan gratis atau dengan model langganan yang terjangkau jika membutuhkan lebih banyak fitur.
IP Webcam adalah salah satu opsi khusus Android yang lebih populer.
2. Tempatkan Posisi Kamera yang Tepat
Setelah streaming aktif dan berjalan, pengguna perlu menyiapkan dan memposisikan kamera. Pengguna mungkin ingin itu difokuskan pada titik masuk utama ke rumah, halaman belakang, ruangan menyimpan barang berharga atau titik yang menurut pengguna rentan. Bisa juga mengaturnya sebagai monitor bayi.
Baca: Internet Simpel dan Bebas Khawatir, IM3 Ooredoo Hadirkan Paket Freedom Internet
Kalau memiliki beberapa ponsel lama, pengguna bahkan bisa mengatur beberapa kamera untuk cakupan atau jaringan video yang cukup kuat.
Untuk memasang atau memposisikan kamera, diperlukan tripod smartphone kecil atau dudukan yang dapat membantu memposisikan kamera di tempat yang tidak mencolok. Dan untuk memperluas bidang pandang, pertimbangkan membeli lensa ultra-wide untuk ponsel.
Itu bisa dibeli dengan harga antara US$ 5- US$ 20 (setara Rp75 ribu- Rp300 ribu) secara online.
Baca: Casing PC Nyetrum!! Begini Cara Mengatasi…
Streaming video sangat boros daya, dan telepon akan aktif 24 jam selama 7 hari, sehingga agar ponsel tidak mati dalam beberapa jam pertama, pengguna harus meletakkannya di dekat sumber listrik agar daya baterai bisa diisi dengan mudah.