KARO, BENTENGTIMES.com– Ririn br Ginting (29) terlihat sedang duduk mengantre di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, pada Jumat (19/6/2020) lalu. Sambil sesekali membaca brosur yang tersedia di meja peserta, Ririn terlihat sabar menunggu gilirannya dipanggil petugas.
“Mau melaporkan orangtua sudah meninggal. Katanya, harus dilaporkan ya, biar iurannya non aktif,” ujar Ririn, menjelaskan tujuan kedatangannya pada BENTENG TIMES.
Meski sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2016 lalu, Ririn mengaku belum pernah menggunakan KIS sama sekali.
“Alhamdulillah, belum pernah sakit yang sampai dirawat gitu. Paling sakit flu biasa ya pernah, tapi dibawa istirahat sama minum obat biasa juga udah sembuh. Justru yang ngga bisa lepas dari KIS ini adalah mendiang bapak saya,” ucap Ririn.
Terkena penyakit komplikasi sejak memasuki usia senja, almarhum ayah Ririn telah beberapa kali keluar masuk rumah sakit karena berbagai macam penyakit, mulai dari hipertensi, asam urat sampai stroke ringan. Meskipun begitu semangat almarhum untuk sembuh sangatlah kuat. Dia rajin berobat dan rutin ikut terapi.
Di sinilah peran Program JKN-KIS sangat dirasakan. Dengan berbekal KIS, almarhum mendapatkan pelayanan kesehatan untuk penyakitnya itu tanpa harus memikirkan biaya. Mulai dari obat-obatan sampai berbagai macam perawatan telah almarhum rasakan.
Baca: Khatib Ini Empat Kali Jalani Operasi, Semua Pakai BPJS Kesehatan
Hasilnya tentu terlihat, penyakitnya menjadi lebih stabil, jarang kambuh, jika pun kambuh terkadang almarhum hanya mengonsumsi obat yang diresepkan dokter dan kembali pulih.
“Bapak itu sejak terkena penyakit, jadi lebih rajin olahraga. Almarhum tiap pagi jalan keliling kampung. Makannya juga Sudah dijaga. Yang tadinya semua dimakan sekarang benar-benar makan sesuai yang dianjurkan dokter saja. Minum obat juga ngga susah, kalau sudah waktunya almarhum langsung minum sendiri. Ini karena bapak pengen sehat lagi, pengen main sama cucu-cucunya lebih lama lagi,” tutur gadis yang sehari-hari berkerja menjual bunga ini.
Baca: Rasa Khawatir Pedagang Bunga Ini Berganti Kelegaan Berkat JKN-KIS
Meskipun begitu, Tuhan berkata lain. Ayah Ririn dipanggil Tuhan pada awal bulan April lalu.
“Walau bapak sudah tiada, tapi jasa Program JKN-KIS ini sudah sangat besar kami rasakan. Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada BPJS yang telah menjalankan Program ini,” tutup Ririn.