Kritik Keras PSI dan GMKI Sumut, Nezar Djoeli dan Hendra Manurung Diminta Lihat Jalan Rusak di Simalungun
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 17 Jun 2022 - 17:53 WIB
- dibaca 919 kali
SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com– Sikap politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara dan GMKI Sumut yang menolak rencana Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi merencanakan perbaikan jalan dan jembatan senilai Rp2,7 T dalam tahun anggaran jamak mendapat kritikan keras.
Nezar Djoeli selaku Ketua PSI Sumut dan Hendra L Manurung, Koordinator Wilayah I PP GMKI Sumut-Aceh dinilai tidak peka terhadap kebutuhan masyarakat Sumatera Utara saat ini. Oleh sebab itu, dia meminta Nezar Djoeli dan Hendra L Manurung turun ke lapangan melihat langsung kondisi jalan rusak di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
“Itu mereka yang menolak perbaikan jalan (Nezar Djoeli dan Hendra Manurung, red), silahkan turun! Saya akan sambut dan membawanya berkeliling melihat jalan provinsi yang rusak parah di Kabupaten Simalungun,” kata Ruslan Purba, salahseorang Tokoh Masyarakat Kabupaten Simalungun, kepada BENTENG TIMES, Sabtu (18/6/2022).
Menurut Ruslan, kondisi jalan provinsi di Kabupaten Simalungun, itu sudah parah. Bahkan, darurat. Maka dari itu perlu penanganan cepat.
Dia mengungkapkan, hampir seluruh jalan provinsi di Kabupaten Simalungun itu kondisinya parah. Antara lain ruas jalan rusak di Kabupaten Simalungun: jalan lintas Siantar-Kerasaan-Perdagangan, Siantar-Raya-Tiga Runggu, Hutabayu-Boluk, Kecamatan Bosar Maligas, dan Simpang Raya-Sipintu Angin.
“Itu jalan-jalan provinsi parah semua,” ungkap Ruslan.
Baca: Gubsu Edy Temui RHS di Raya: Saya Saja Lewat Setengah Mati
Baca: Jalan Ambruk Lintas Siantar – Raya ‘Makan Korban’, Toyota Avanza Terjun Bebas
Melihat kondisi riil di lapangan, maka Ruslan berpendapat bahwa perbaikan jalan merupakan salahsatu kebutuhan prioritas dari mayoritas masyarakat Kabupaten Simalungun saat ini.
“Jadi, kalau ada yang menolak rencana perbaikan jalan itu artinya mereka tidak peka kebutuhan rakyat saat ini. Sebagai partai politik dan organisasi intelektual, seharusnya mendorong pemerintah agar pemerintah merealisasikan kebutuhan rakyatnya,” kata Ruslan, mantan Ketua Relawan Eramas Kabupaten Simalungun itu.