JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Mantan Bupati Samosir Rapidin Simbolon, resmi menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut yang baru untuk periode 2019-2024. Sebelumnya, PDI Perjuangan Sumut dipimpin Djarot Syaiful Hidayat.
Pengangkatan itu sesuai Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan tanggal 11 Agustus 2021. Selain memberikan tugas dan wewenang sebagai ketua DPD sesuai AD/ART, Rapidin diminta melakukan koordinasi dengan semua unsur partai di Sumatera Utara (Sumut).
Pengangkatan Rapidin setelah DPD PDIP Sumut mengeluarkan Surat Undangan, Nomor: 907/IN/DPD.29-A/VIII/2021 tertanggal 12 Agustus 2021. Undangan Perihal Pelaksanaan Rakerda Khusus (Rakerdasus) yang ditandatangani Djarot Saiful Hidayat dan Sekretaris Soetarto.
Isinya, memperhatikan Surat DPP PDI Perjuangan, Nomor:3133/IN/DPP/VIII/2021, perihal Instruksi Pelaksanaan Rakerdasus.
“Iya benar menjadi ketua, bang Rapidin adalah salah satu wakil Ketua Bidang DPD PDIP Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Soetarto, Sekretaris DPD PDIP Sumut.
Soetarto menuturkan, pengunjukan Rapidin Simbolon sebagai ketua sesuai kewenangan Megawati dan diumumkan oleh DPP langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Utut Adianto, melalui rapat kerja khusus (rakerjasus) secara virtual.
Baca: Fraksi PDIP: Copot 4 Kadis Ini atau Sumut Bermartabat Dipastikan Gagal Total
Baca: PDI Perjuangan Sumut Salurkan Bansos Untuk Marbot Masjid, Tukang Gali Kubur dan Guru Ngaji
Hadir seluruh Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Sumut, seluruh Anggota DPR dan DPRD di seluruh Sumut. Rakerdasus dipimpin langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Utut Adianto, Sabtu (14/08/2021).
Penyerahan Pataka Iringi Rapidin Sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut.
Acara berlanjut dengan penyerahan pataka dan panji-panji partai oleh Djarot Syaiful Hidayat ke Rapidin Simbolon. Kemudian berlanjut dengan penyerahan SK dan Ikrar Jabatan.
Unsur Pengurus DPP yang Hadir Djarot Syaiful Hidayat, Mindo Sianipar, Sukur Nababan, Eriko Sutardoga, dan Pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut mengikutinya dari Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut serta unsur partai baik DPR RI/DPRD provinsi/DPRD kabupaten/kota, Badan dan Sayap Partai serta unsur Pengurus DPC kabupaten/kota mengikuti seluruh acara dari zoom karena langsung dari DPP Partai PDI Perjuangan di Jakarta.
Baca: Fraksi PDIP Sumut Tolak Pertanggungjawaban Edy Rahmayadi
Baca: PDI Perjuangan Sumut Gelar Silaturahmi Bersama Sahabat Jurnalis
Selain itu, Sorta Siahaan juga menjadi Ketua DPRD Samosir dan pengukuhannya dilakukan DPRD Samosir, melalui sidang paripurna. Dalam agenda Pengusulan dan Penetapan Ketua DPRD yang baru dari Fraksi PDI Perjuangan, pada hari Jumat, 13 Agustus 2021.
Rapidin Simbolon merupakan mantan Bupati Samosir yang keok dalam Pilkada Samosir Tahun 2020. Saat itu, Rapidin berpasangan dengan Juang Sinaga, mantan Wakil Bupati. Rapidin dan Juang kalah dengan pasangan Vandiko Gultom – Martua Sitanggang.
Dari hasil rekapitulasi KPU Samosir, Vandiko-Martua meraih perolehan suara 41.806 atau 53,16 persen.
Sementara pasangan nomor urut 3, yang tak lain merupakan petahana Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Rap Berjuang) hanya meraih 30.238 suara atau 38,45 persen.
Kemudian, disusul pasangan nomor urut 1, Laksma (Purn) Marhuale Simbolon – Ir Guntur Sinaga hanya meraih 6.594 suara atau 8,38 persen.
Dari surat lampiran KPU Samosir ini dijelaskan bahwa total suara sah yang diraih pasangan calon sebanyak 78.638 suara.
Sementara, suara tidak sah sebanyak 475 suara. Total suara sah dan tidak sah atau pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 79.113 pemilih.
Baca: HUT Ke-48, PDIP Sumut Lakukan Penghijauan dan Beri Penganugerahan Tokoh
Baca: Antisipasi Booming Pasca Pandemi, Djarot Bahas Hambatan Pariwisata Sumut
Dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 93.169 pemilih, maka 84,91 persen pemilih datang ke TPS menggunakan hak pilihnya.
Namun, pascakeputusan KPU ini keluar, PDI Perjuangan yang mengusung pasangan Rapidin Simbolon-Juang Sinaga tidak terima. Kubu PDI Perjuangan menuding pasangan Vandiko-Martua main uang dalam Pilkada Samosir.
Tidak tanggung-tanggung, PDI Perjuangan yang jagoannya kalah ini menyebut pasangan Vandiko-Martua menggelontorkan uang hingga ratusan miliaran rupiah untuk menyuap masyarakat atau calon pemilih.
Menanggapi tudingan PDI Perjuangan, Wakil Bupati Samosir terpilih Martua Sitanggang kala itu, mengatakan hal itu wajar-wajar saja. Orang yang kalah dalam pemilihan, kata Martua, pasti selalu mencari-cari kesalahan.
Baca: PDIP Tuding Ada Money Politic di Samosir, Martin Manurung: Nasdem Kawal Kemenangan VANTAS
Baca: Djarot Instruksikan Gotong Royong Bangun Kantor DPC PDI Perjuangan Batubara
Martua mengatakan, seharusnya sebelum PDI Perjuangan melemparkan tudingan, bawa dulu bukti akuratnya.
“Biasa itu. Cemana kalau orang kalah, kan begitu. Cari-cari celah. Kalau money politics, emangnya boleh? Kan dilarang. Dan bagaimana membuktikan money politics itu apa,” kata Martua.
Tugas Baru Djarot Saiful Hidayat
Sementara, Djarot Saiful Hidayat mendapat tugas baru dari DPP untuk memimpin sekolah partai PDI Perjuangan yang baru diresmikan Megawati.
“Pertama, ini kan kalau dalam konteks Sumut itu mas Djarot ditugaskan oleh ibu ketua umum untuk memimpin DPD Sumut sudah sampai posisi setahun, pertama pada konsolidasi, dan juga dalam rangka Pilkada serentak 2020. Kemudian, sekarang ini program DPP adalah ini kan dulu kan Ketua DPP bidang Idiologi dan kaderisasi dan mendapatkan penugasan khusus untuk konsep dalam rangka kaderisasi ditingkat pusat DPP,” ujar Soetarto, Sekretaris DPD PDI Perjuangan.
Baca: HUT ke-48 PDIP Sumut Dirangkai Doa dan Hening Cipta Atas Musibah Sriwijaya Air
Baca: Repdem Sumut Kenalkan Sosok Bung Karno Lewat Pekan Giat Anak
Soetarto mengatakan, Djarot akan memimpin sekolah partai yang baru saja selesai dibangun.
“Ada sekarang sekolah partai yang sudah selesai di Lenteng Agung, dulu kantor DPP partai. Sekarang menjadi tempat sekolah partai. Oleh karena itu tentu ibu ketua umum memandang bahwa Mas Djarot berkonsentrasi di dalam menjalankan tugas tugas di partai,” ujar politisi yang akrab disapa Tarto ini.