SURABAYA, BENTENGTIMES.com – Politisi berdarah Batak mampu unjuk gigi di tanah perantauan. Dia adalah Sahat Tua Parlindungan Simanjuntak. Pada Senin (30/9/2019) lalu, dia resmi menjadi Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 setelah mengucapkan sumpah jabatan.
Diketahui bahwa Sahat telah mendedikasikan hidupnya untuk membesarkan Partai Golkar di Jatim. Sebelum mencapai puncak karier politiknya saat ini, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jatim ini telah memulai berproses di partai berlambang pohon beringin ini sejak 30 tahun lalu.
BACA: Andaliman, Merica Batak yang Menggetarkan Lidah
”Kali pertama saya tertarik di politik ketika saya kuliah di Fakultas Hukum Ubaya (Universitas Surabaya) di tahun 1988,” ujarnya baru-baru ini.
Ketertarikan pria 50 tahun ini di politik, tak lepas dari peran dua dosennya, Martono dan Anton Prijatno. Martono pernah menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jatim, sedangkan Anton pernah menjadi Anggota DPR RI juga dari Partai Golkar.
”Saya terus terang tertarik dengan kedua figur ini. Mulai dari keilmuannya, penyampaian di depan mahasiswa, hingga pemikiran beliau,” kata Sahat.
Anggota DPRD Jatim tiga periode ini menceritakan bahwa ia lebih banyak berbincang dengan para seniornya tersebut dibanding sekadar nongkrong dengan teman sebayanya. Mulai dari bertukar pikiran hingga mencari solusi atas berbagai masalah organisasi yang ia ikuti, di antaranya di Senat Mahasiswa.
BACA: Juri Paduan Suara Philipina: Suara Orang Batak Diakui Dunia
Hasilnya, Sahat pun dipercaya sebagai Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Ubaya pada 1990.
Tak hanya aktif kegiatan kampus, Sahat juga mengaku telah bergabung dengan Golkar sejak 1990. Saat itu, ia masuk di DPD II Partai Golkar Surabaya menduduki Biro Hukum. Tak hanya di Golkar, ia juga aktif di Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang juga Trikarya Golkar, hingga di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
”Pada tahun 1992, saya ikut mengampanyekan Pak Anton Prijatno yang saat itu nyaleg. Itu kali pertama saya turun di Pileg (Pemilu Legislatif), sekalipun baru sebagai tim kampanye,” katanya.
BACA: Faisal Abdi, si Penghina Etnis Batak di Facebook Akhirnya Diciduk Polda Sumut
Barulah pada 1997, ia terjun sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Golkar untuk DPRD Surabaya. Sayangnya, saat itu, ia gagal terpilih. Pun demikian pada Pemilu 1999 (Caleg DPRD Jatim) dan Pemilu 2004 (Caleg DPR RI), Sahat juga belum berhasil menarik hati rakyat.
Gagal di tiga pemilu, Sahat tak lantas patah semangat. Berada di Partai Golkar, membuatnya optimistis suatu saat ia akan menduduki kursi Dewan. ”Sebab, partai yang paling besar saat ini, menurut saya adalah Golkar,” katanya.
Benar saja, Sahat akhirnya terpilih sebagai Anggota DPRD Jatim pada Pemilu 2009 dari dapil (daerah pemilihan) Jatim 1.
BACA: Para Bule yang Cintanya Berlabuh pada Orang Batak
Pun demikian pada Pemilu 2014, bukan hanya lolos ke parlemen dari dapil yang sama, ia bahkan dipercaya menduduki posisi Ketua Fraksi DPRD Jatim periode 2014-2019.