TEBINGTINGGI, BENTENGTIMES.com– Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, dalam berdemokrasi pilihan boleh berbeda tapi harus tetap menjaga perdamaian. Tuhan menciptakan umat manusia berbeda-beda supaya bisa saling melengkapi.
“Mari kita bersama-sama membangun tali silaturahmi supaya kehidupan dapat berjalan dengan baik,” ujar Walikota Umar Zunaidi Hasibuan, dalam acara Deklarasi Damai jelang Pemilihan Legislatif (pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2019, bertempat di Jalan Pahlawan, Kota Tebingtinggi, Sabtu (22/9/2018).
Sementara, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi SIK menyampaikan bahwa kemajuan teknologi komunikasi dapat berakibat negatif. Dengan teknologi komunikasi, orang dapat dengan mudah mengerahkan massa melalui media sosial (medsos) dan dapat berakibat terjadinya konflik sosial. Oleh sebab itu, Sunadi mengajak semua pihak berpikir sebagai seorang negarawan, yang berpikir kedepan tidak mementingkan diri sendiri maupun kelompok.
“Harapan saya ini ditindaklanjuti dengan baik,” ujar Sunadi.
(Baca: Djarot Buka Rakorda PDIP: Kita Harus Susun Strategi Pemenangan Pilpres dan Pileg)
(Baca: Airlangga Jamin Golkar Tak Main Dua Kaki di Pilpres 2019)
Kapolres menuturkan, deklarasi damai ini mengambil thema ‘Giat Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa dengan Semangat Kebhinekaan guna memantapkan stabilitas kamtibmas dalam rangka mewujudkan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019 yang aman, damai, dan sejuk di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi.
Ketua-Ketua Parpol Kurang Respon
Namun, kegiatan yang digagas Polres Tebingtinggi untuk menyukseskan Pileg dan Pilres Damai, kurang disahuti pihak petinggi partai politik di Kota Tebinggi. Terbukti, dari 16 ketua partai politik (parpol) peserta pileg di Kota Tebingtinggi, hanya 1 orang ketua parpol yang hadir. Yang lain hanya diwakili para pengurus dan para calon legislatif.
Padahal, acara itu bukan hanya dihadiri Walikota Tebingtinggi, Kapolres AKBP Sunadi dan Dandim 0204 Deli Serdang Letkol Syamsul A, tapi juga tokoh agama dan tokoh masyarakat serta perwakilan partai peserta pemilu 2019 dan seluruh kapolsek dan kasat se-jajaran Polres Tebingtinggi serta puluhan anggota OKP dan Ormas. Juga dihadiri Komisioner KPUD dan Panwas Tebingtinggi.
(Baca: Ngakak! Tukang Ojek Daftar Pilpres, Ngaku Dapat Wangsit Soekarno)
(Baca: Ini Tujuh Tekad Relawan Jokowi Jelang Pemilu dan Pilpres 2018)
Dalam deklarasi damai itu, ada tiga poin pernyataan sikap/ikrar bersama segenap unsur Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, FKUB, unsur-unsur Muspida plus, KPU, Bawaslu, partai politik, calon legislatif dan unsur elemen masyarakat Tebingtinggi berikrar:
1. Untuk bersama-sama menyukseskan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden di wilayah hukum Polres Tebingtinggi.
2. Menolak segala bentuk kampanye hitam baik dengan isu SARA, isu hoax dan ujaran kebencian.
3. Bekerja sama menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polres Tebingtinggi.