Dinamika Mahfud MD Jauh Lebih Beradab Daripada Politik Mahar
- BENTENGTIMES.com - Kamis, 16 Agu 2018 - 00:42 WIB
- dibaca 2.084 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com– PDI Perjuangan menyayangkan kepentingan pihak tertentu yang menjadikan penetapan Cawapres Jokowi dengan melakukan dramatisasi atas pernyataan Mahfud MD.
“Seluruh dinamika penetapan Cawapres Pak Jokowi masih wajar dan jauh lebih beradab dibandingkan dengan penetapan Cawapres Prabowo yang diwarnai transaksi jual beli dukungan atau mahar politik sebesar Rp1 trilyun,” ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Rabu (15/8/2018).
Bagi Koalisi Indonesia Kerja, masih kata Hasto, capres dan cawapres adalah calon pemimpin untuk rakyat; pemimpin bangsa dan negara yang prosesnya tidak boleh dikotori oleh praktek politik uang. Menurutnya, awal kehancuran suatu bangsa apabila memilih pemimpin tertingginya dilakukan dengan mengabaikan moral, etika, dan keadaban publik.
“Kami semua sungguh heran, betapa murahnya rekomendasi untuk menjadi cawapres. Ini gambaran rusaknya peradaban politik bangsa. Mereka yang telah memperjual belikan pencalonan hanya demi uang tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun,” kritik Hasto.
Hasto sangat bersyukur bahwa penetapan KH Ma’ruf Amin dilakukan melalui dialog para pemimpin. Bahwa di dalamnya ada dinamika dan dialektika kepentingan antar partai yang berbeda itu hal yang wajar.
(Baca: Ini Pidato Lengkap Jokowi Sebelum Daftar ke KPU Bersama Ma’ruf Amin)
(Baca: Pendukung Ahok Serukan Golput, Begini Respon Cak Imin)
Namun pada akhirnya Jokowi mengambil keputusan atas dasar pilihan nurani, kemerdekaan politik dan mencari sosok pemersatu; sosok pengayom, sosok yang selama 1 tahun terakhir sangat aktif berdialektika dengan Pancasila sehingga Kyai Ma’ruf hadir sebagai sosok pemimpin yang mumpuni lahir dan batin.
“Pak Mahfud MD sendiri sangat legowo. Beliau tadi telah bertemu dalam rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama dengan Ibu Megawati, Pak Try Sutrisno, Buya Syafei Ma’arif dll, dan semua menampakkan keakraban diantara pemimpin,” ungkap Hasto.
(Baca: Ini Tujuh Tekad Relawan Jokowi Jelang Pemilu dan Pilpres 2018)
(Baca: Susi Pudjiastuti: Ada yang Berkelahi Gara-gara Pilpres, Saya Tenggelamkan)
Hasto mengatakan, PDI Perjuangan percaya terhadap suara hati para pemimpin untuk menjaga martabat, etika dan keadaban bangsa.
“Jangan jadikan pilpres sebagai pertarungan kekuatan uang. Kami bangga dengan pak Jokowi yang telah memilih KH Mar’uf atas dasar pilihan nurani. Kita mencari pemimpin, bukan pedagang politik,” tutupnya.