JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengaku tidak kaget kalau mendengar akhirnya hubungan Partai Demokrat dan Gerindra retak. Apalagi jika yang menjadi dasar keretakan koalisi adalah logistik yang terlihat disanggupi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Saya tidak kaget kalau Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno, karena kalau dasarnya logistik ya akan begitu,” ucap Hendri Satrio, Rabu (8/8/2018).
Hendri Satrio melihat kalau benar Prabowo akan menggandeng Sandiaga Uno, maka koalisi yang akan terjalin adalah antara Gerindra dan PKS serta PAN.
“Kalau pilih Sandi, maka pasti Prabowo dengan PKS,” terangnya.
Dengan begitu, PKS akan mendapat kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan ditinggalkan Sandiaga.
“PKS kemungkinan akan mendapatkan jatah wakil Gubernur Jakarta,” paparnya.
Jika Gerindra, PKS dan PAN berkoalisi, maka cukup untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres di Pilpres. Yang mana Suara Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen), Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen), dan Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen).
(Baca: Politisi Demokrat Andi Arief: Prabowo Pilih Sandiaga Uno Jadi Cawapresnya)
Untuk diketahui ketentuan ambang batas pencapresan presidential threshold (PT) 20 persen.
Diberitakan, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief bahkan dengan keras menyatakan kekecewaannya terhadap kubu Prabowo. Andi menyebut Prabowo jenderal kerdus karena lebih mementingkan uang daripada partai.
“Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS,” dikutip dari akun Twitter Andi Arief, Rabu malam (8/8/2018).
Saat dikonfirmasi, Andi Arief membenarkan tulisannya tersebut. Ia mengaku kecewa karena Prabowo lebih mementingkan uang daripada perjuangan.
“Bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing 500 M menjadi pilihannya untuk Cawapres. benar-benar jenderal di luar dugaan,” katanya.