JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Langkah petahana Joko Widodo yang belum mengumumkan nama calon wakil presiden (cawapres) memunculkan beragam spekulasi. Sebagian berpendapat bahwa Jokowi sengaja memperlambat mengumumkan cawapres sebagai sebuah strategi untuk mengunci partai koalisi pendukungnya. Tapi, ada juga yang berpendapat sedang menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait uji materi masa jabatan wakil presiden berdasarkan pasal 169 huruf n UU Pemilu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan bahwa Jokowi sengaja memperlambat agar partai pendukung tidak keluar lingkaran dan beralih ke kubu lawan. Jokowi ingin jika nanti partai pendukung tidak cocok dengan pilihannya, maka partai tersebut memiliki pilihan lain untuk bermanuver.
“Ini bagian dari strategi politik supaya tidak memunculkan efek bola muntah, terutama ke kubu partai oposisi,” dugannya saat berbincang dengan wartawan di sela-sela Acara Business Lunch with Jusuf Kalla di Mezzanine Ballroom, Aryaduta Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).
(Baca: 3,5 Jam Bertemu 6 Ketum Parpol, Cawapres Jokowi Pun Disepakati)
(Baca: 3 Kandidat Kuat Cawapres Jokowi, Seluruhnya Berinisial M)
Menurut Burhanuddin, pengumuman dini akan membuat kubu lawan mendapat angin segar. Sebab ada kemungkinan kekuatan mereka bertambah.
“Ini juga cara mengunci partai oposisi untuk tidak punya keleluasaan dalam membentuk poros ketiga,” ujarnya.
(Baca: Pengusulannya sebagai Cawapres, Begini Kata Mahfud MD kepada Warga Siantar)
(Baca: 3 Nama Cawapres Prabowo Menguat, Tak Ada dari PKS)
Sementara, Adi Prayitno, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, menyatakan besar kemungkinan Jusuf Kalla akan dipilih Jokowi ketika uji materi masa jabatan wakil presiden berdasarkan pasal 169 huruf n UU Pemilu itu dikabulkan oleh MK.
“Jika gugatan soal masa jabatan cawapres dikabulkan MK, maka bisa dipastikan JK bisa maju kembali sebagai cawapres Jokowi,” kata Adi di tempat terpisah, Kamis (2/8/2018).
(Baca: PKB Resmi Dukung Jokowi, Urusan Cawapres, Begini Kata Cak Imin…)
(Baca: Ini 5 Cawapres Jokowi Versi PDIP dan 4 Nama Versi Relawan)
Adi menambahkan, kehadiran JK merupakan solusi untuk memecah kebuntuan rumitnya penentuan sosok cawapres Jokowi. Selain itu, sosok JK lebih bisa diterima partai koalisi pendukung dibanding nama-nama yang muncul. Seperit Airlangga Hartarto dan Mahfud MD.
“Itu artinya, tarik ulur bursa cawapres Jokowi bakal usai karena semua kandidat tawadhu sama JK,” tandas Adi.