JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku tidak setuju apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya dipilih sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
Diketahui, berdasarkan survei Cyrus Network yang dirilis Kamis (19/4/2018), mantan Mendikbud itu berada di urutan teratas sosok Cawapres ideal bagi Prabowo. Anies meraih dukungan sebesar 15,3 persen, lebih besar dibanding kandidat lainnya, seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, dll.
“Kalau melihat kondisi sekarang, tidak rela (Anies menjadi Cawapres Prabowo). Tetapi 4-10 Agustus 2018 (masa pendaftaran kandidat pemilu 2019) itu masih panjang, anything can happen,” ujar Mardani di Resto DConsulate Lounge, Menteng, Jakarta, Kamis (19/4).
Mardani menegaskan, pihaknya tetap berpegang teguh pada keputusan sebelumnya dengan menyodorkan sembilan nama kadernya kepada Gerindra untuk dijadikan cawapres. Ia lantas mengatakan, Anies bukan kader PKS. Meskipun sebelumnya PKS sall out mengusung Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
“Yang jelas, kami sepenuhnya mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Bahkan, hampir seluruh kekuatan PKS setidaknya 90% mendukung keputusan Gerindra yang memberi mandat Prabowo sebagai capres,” tambah Mardani.
Lebih lanjut, Mardani mengungkapkan, berdasarkan hasil Pemira PKS, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan paling tinggi dipilih kader PKS. Namun kata dia, bukan berarti Aher otomatis diajukan sebagai cawapres Prabowo.
“Kalau pakai logika publik, Pak Prabowo basis Jabar kuat, insentif elektoral sudah ada, justru perlu ambil dari Jawa Tengah atau Jawa Timur. Ada kajian seperti itu, itu dipertimbangkan Majelis Syuro,” tandasnya.