NIAS BARAT, BENTENGTIMES.com – Kedatangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus ke Sumatera Utara adalah untuk mengubah stigma negatif menjadi positif. Mengubah stigma, semua urusan mesti uang tunai menjadi semua urusan mudah dan transparan.
“Stop pungli. Ingat, saya tak akan membiarkan sepeser pun ada pemotongan. Alokasi dana bantuan dari provinsi akan ditransfer ke kas daerah,” tegas Djarot Saiful Hidayat di hadapan ratusan kader dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nias Barat, bertempat di Hall Tokosa, Kecamatan Lahoni, Selasa (10/4/2018).
Tujuannya, untuk membangun Sumatera Utara. Pertama, membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Dimulai dari otaknya cemerlang, hatinya senang, perutnya kenyang dan isi dompetnya tidak kurang.
Dan, soal ini, Djarot mengungkapkan bahwa hampir seluruh masyarakat di berbagai daerah Sumatera Utara menginginkan perubahan terwujud bersama DJOSS. Hal ini dengan bertumbuhnya relawan-relawan.
“Mereka mengorganisir diri sendiri, menggunakan dana sendiri, bergotongroyong memenangkan DJOSS,” ujarnya.
Bahkan, saking tingginya antusiasme masyarakat, hampir di setiap daerah yang ia datangi menawarkannya agar diberi marga.
“Saya tentu sangat berterima kasih. Datang ke Tabagsel, saya diterima dan ditawari marga, ke Tapanuli Raya juga begitu. Tapi saya ingin tetap menjadi diri sendiri. (Djarot-Sihar) Milik semua agama, milik semua suku, milik semua golongan,” tukas Djarot disambut tepuk tangan kader.
Kenapa? Sambung Djarot, karena tugas utama pemimpin adalah melayani, mengayomi dan memberdayakan. Tugas utama pelayan itu enoni, parhobas tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan.
Hadir pada Rakercabsus tersebut tokoh masyarakat Kepulauan Nias Firman Jaya Daeli, kader PPP dan IPK Nias Barat.