Luar Biasa, Masyarakat Sibolga Ingin DJOSS Menang Mutlak, Karena Ini…

Share this:
Djarot Saiful Hidayat saat menyampaikan pengarahan dan motivasi di hadapan ratusan kader partai dalam Rakercabsus DPC PDIP Kota Sibolga, bertempat di Aula Wisata Indah Hotel, Kamis (29/3/2018).

Menurut mantan Walikota Blitar 2 periode ini, kalau relawan saja bisa antusias, maka kader PDIP harus kerja keras dua kali lipat memenangkan pasangan Djarot-Sihar.

Dia mengungkapkan bahwa pemilihan Gubernur Sumatera Utara ini sebenarnya pemanasan menuju Pileg dan Pilpres 2019. Jika pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara tahun 2018 ini, pasangan Djarot-Sihar menang, Djarot yakin, pada Pilpres 2019, perolehan suara untuk Jokowi di Sumut bisa mencapai 75 persen.

“Setelah pilgubsu, kita menangkan Jokowi 2 periode. Kalau kita menang di Sumut, kita bisa menangkan 70 persen suara untuk Jokowi di Sumut,” ujar Djarot disambut tepuk tangan riuh kader.

Oleh sebab itu, Ketua DPP PDIP ini meminta seluruh kader PDIP Kota Sibolga tanpa terkecuali, bergotongroyong memenangkan DJOSS demi masyarakat Sumut, yang otaknya pintar, hatinya senang, perut kenyang dan dompet isinya tidak kurang.

Diketahui, pasangan Djarot-Sihar akan meluncurkan Kartu Sumut Pintar untuk membantu meringankan beban masyarakat yang anaknya menempuh pendidikan tingkat SMA/SMK dan Aliyah. Kemudian memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.

Kedua, akan meluncurkan Kartu Sumut Sehat. Sehingga masyarakat yang berobat di rumah sakit kelas tiga tidak akan dipungut biaya alias gratis.

Djarot Saiful Hidayat saat menyampaikan pengarahan dan motivasi di hadapan ratusan kader partai dalam Rakercabsus DPC PDIP Kota Sibolga, bertempat di Aula Wisata Indah Hotel, Kamis (29/3/2018).

Ketiga, pasangan Djarot-Sihar akan meluncurkan Kartu Sumut Sejahtera. Program ini nantinya akan membantu masyarakat untuk yang butuh permodalan.

Kemudian, pasangan yang memiliki tagline ‘Sumut, semua urusan mudah dan transparan’ ini menargetkan akan menyelesaikan perbaikan infrastruktur jalan provinsi dalam tempo tiga tahun.

“Apakah dananya cukup? Saya bilang cukup. Asalkan uangnya tidak dikorupsi,” tandas peraih penghargaan Peringkat Pertama dalam penerapan E-Government di Jawa Timur (22Maret 2010) ini.

 

Share this: