MEDAN, BENTENGTIMES.com – Koordinator Wilayah (Korwil) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kombatan Sumut sebagai relawan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus mendesak pihak kepolisian menangkap penyebar foto hoax yang disebar melalui Facebook.
Kombatan Sumut mendapati foto yang diedit saat Djarot dan Sihar memegang piring yang berisi ikan mas, diganti menjadi kepala ternak yang haram bagi umat Muslim.
Ketua DPN Koordinator Wilayah (Korwil) Sumut Pardo Gultom dalam keterangan persnya, Jumat (16/2/2018), mendesak pihak Polda Sumut untuk segera menangkap pemilik akun Facebook yang bernama Firdausi yang menyebarkan foto Djarot dan Sihar beserta istri yang sudah diedit.
“Itu acara saat Sihar Sitorus diberangkatkan oleh pihak keluarganya di Desa Sinta Dame Parsambilan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa, pada tanggal 3 Februari yang lalu. Nah, secara adat Batak, acara pemberangkatan itu dihidangkan ikan mas di hadapan mereka. Jadi bukan seperti foto hoax itu,” terang Pardo Gultom.
(BACA: Ayo Adu Program, Jangan Sebar Hoax)
“Ini penghinaan menurut kami. Dan, karena ini suasana pilkada, dapat kami pastikan tujuan dari penyebar foto hoax itu untuk menghancurkan kredibilitas pasangan calon nomor urut Djarot-Sihar. Ini tidak bisa dibiarkan. Polda Sumut harus secepatnya menangkap pemilik akun tersebut,” tegas Pardo.
Hal senada disampaikan Sekretaris DPW Kombatan Sumut Sandy Wu, yang menyesalkan tindakan kriminal yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook bernama Firdausi.
“Cara-cara kotor seperti ini tidak kita terima. Itu acara adat. Jika diperhatikan dengan seksama, foto hoax itu, selain menghina Pak Djarot dan Pak Sihar, juga menghina masyarakat Batak Toba. Seolah warga Batak Toba menyediakan kepala ternak itu ke hadapan paslon nomor 2. Padahal yang sebenarnya ikan mas,” ucap Sandy.
Dari penelusuran, foto hoax tersebut disebar ke grup Facebook Dukung Ahok Club (DAC) pada Jumat (16/2/2018).
Kombatan Sumut mendesak tim siber kepolisian untuk melakukan penindakan terhadap pemilik akun media sosial yang menyebar berita dan foto hoax yang bertendensi menyudutkan pihak-pihak tertentu, apalagi dalam suasana proses pilkada yang rentan konflik horizontal.