MEDAN, BENTENGTIMES.com – Pasangan Calon Gubernur- Wakil Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2 Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus mendapat kesempatan bertandang ke Kantor PWNU (Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama) Provinsi Sumatera Utara, Medan, Kamis (15/2/2018).
Zulkarnain yang merupakan Wakil Bendahara PWNU berpendapat bahwa penggabungan pemikiran kaum Nahdliyin dan nasionalis yakin bisa menjadikan Sumut hebat.
Sementara Prof DR Hasradruddin Siregar selaku Wakil Tanfiziyah PWNU Sumut berharap kelak jika Djarot-Sihar terpilih jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara agar fokus memperhatikan pendidikan di Sumatera Utara, utamanya pendidikan karakter.
Sehingga generasi muda tidak hanya pintar secara akademik tapi juga punya mental yang baik, memiliki ahklak mulia dan iman yang kuat.
“Sehingga tak lagi kita dengar semisal kasus anak bunuh ibu di Pulau Jawa sana. Jujur, kita turut prihatin. Kita ingin, Bapak (Djarot-Sihar) kelak jika terpilih supaya memperhatikan pendidikan,” ujarnya.
Djarot Syaiful Hidayat menyebutkan ada empat fokus utama program mereka, yakni memperhatikan nasib guru, petani, nelayan dan buruh (tenaga kerja).
“Ini yang akan kita perhatikan bagaimana agar perutnya terisi, dompet terisi. Dengan cara antara lain menyiapkan lapangan pekerjaan. Dan, kami yakin kita bisa. Sebab potensi Sumut kaya luar biasa,” ujar Djarot Syaiful Hidayat saat temu ramah dengan kaum nahdliyin di Kantor PWNU Sumatera Utara, Kamis (15/2/2018).
Pada kesempatan itu, Djarot kembali menyampaikan untuk masalah kesehatan, mereka akan menerbitkan Kartu Sumut Sehat. Jadi masyarakat yang berobat di kelas 3, tidak dikenakan biaya. Mau operasi caesar, gratis.
“Kita tak ingin orang sakit malah menderita. Itu kan penderitaan namanya kalau orang susah sakit terus dan harus terbebani biaya perobatan,” terang Djarot menanggapi pertanyaan salah seorang kaum Nahdliyin.
Kemudian, masalah pendidikan, pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus akan menerbitkan Kartu Sumut Pintar.
Dengan Kartu Sumut Pintar, pelajar kurang mampu tetap dapat melanjutkan pendidikan tingkat SMA dan SMK dengan mendapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp1 juta per orang atau Rp12 juta per orang.
“Fokus beasiswa Kartu Sumut Pintar itu untuk pelajar SMA dan SMK. Kalau pelajar SMP dan SD, itu ranahnya pemerintah kabupaten/kota,” kata Djarot.
Kemudian, menanggapi pendapat yang menyebutkan bahwa PWNU tidak dapat menyampaikan dukungan, Djarot mengatakan bahwa yang ingin diperjuangkan pasangan Djarot-Sihar adalah perjuangan yang sama dengan PWNU, yakni untuk kemakmuran umat.
Hadir dalam pertemuan itu hadir mantan Ketua PW NU yang juga Bupati Deli Serdang Ansari Tambunan, Ketua DPD PDI Perjuangan Japorman Saragih dan para Pengurus PW NU Sumut lainnya. (C86)