PERBAUNGAN, BENTENGTIMES.com – Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2 Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, pernah punya pengalaman menjadi Walikota Blitar 2 periode dan pengalaman menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.
“Sekarang saya ditugaskan untuk mengabdi di Sumatera Utara, ya alhamdulillah,” ujar Djarot di hadapan para ulama dan tokoh masyarakat di Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (14/2/2018).
Kepada para ulama, ia menegaskan tidak akan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
“Istri saya satu, saya anak ada tiga dan masih kecil-kecil. Jadi tak mungkin jadi rekanan. Saya tak ada beban. Fokus saya untuk memperbaiki Sumut, melayani untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Ia mengungkapkan, seluruh program bidang kesehatan, pendidikan akan diterapkan di Sumatera Utara. Kalau di Jakarta ada Kartu Jakarta Pintar, maka di Sumut juga akan diterbitkan Kartu Sumut Pintar.
Kartu Sumut Pintar ini akan diberikan kepada pelajar yang kurang mampu, terutama untuk SMA dan SMK yang langsung berada di bawah naungan Pemprovsu.
Kemudian. untuk mahasiswa pintar yang masuk ke perguruan tinggi negeri, pasangan DJOSS akan memberikan bantuan beasiswa Rp1 juta per bulan.
Demikian juga di bidang kesehatan, akan ada program Kartu Sumut Sehat.
“Jadi, pemimpin itu harus melayani, dekat dengan warganya, mendengarkan apa yang diinginkan warga. Pemimpin itu tidak perlu ditakuti, tapi disegani dan dihormati. Begitu kalau kita dekat dengan masyarakatnya. Dan, itulah yang kami lakukan di Jakarta,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Djarot sama sekali tidak ingin meminta warga memilih nomor urut 2 jika tak ingin perubahan di Sumatera Utara.
Tapi ia bilang bahwa Sumatera Utara itu jauh tertinggal dari daerah-daerah tetangga. Padahal, kalau dilihat potensi dan kekayaan alamnya, Sumut itu hebat.
“Oleh sebab itu, bila ingin ada perubahan di Sumut, ayo bersama-sama kita wujudkan perubahan. Datang ke TPS, pilih pemimpin yang bersih dan transparan,” tandasnya.
Menurutnya, di Sumatera Utara jangan hanya memikirkan kelapa sawit dan karet, tapi mari melihat komoditas pertanian seperti kopi.
“Itu kopi yang di Starbucks, bahan bakunya dari petani. Tapi kenapa pemerintah tidak hadir? Kemudian sektor pariwisata. Di Sumut ini ada banyak objek wisata yang kalau dikelola bisa go internasional,” ujarnya.
“Ini kalau dikelola dengan baik akan dapat mensejahterakan masyatakat. Sebab kenapa, kalau dompetnya terisi, masyarakat sejahtera,” imbuhnya.
Hadir dalam acara temu ramah bersama Pengurus DPP-LMPP, bertempat di Perbaungan, Kabupaten Sergai, tokoh Pemuda H David Purba, para ulama dan para sesepuh kabupaten Sergai serta ibu-ibu perwiritan.