JR-Ance, Pasangan Baja yang Lahir dari Proses Kegetiran
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 7 Feb 2018 - 18:50 WIB
- dibaca 642 kali
Dari pendidikan militer di kawasan Lembah Tidar (Kampus AMN), JR Saragih berhasil membawa pulang pangkat Letnan Dua TNI AD. Berikutnya, ia masuk pendidikan lanjutan ke kampus. Selepas pendidikan selesai, JR Saragih langsung bertugas di lingkungan Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD). Ia ditugaskan sebagai Dansubdenpom/Purwakarta, Jawa Barat.
Karirnya kian cemerlang dengan dipercaya sebagai Dandenpomjuga menjadi salah seorang personel elite Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Pada tahun 2000, JR ditugaskan sebagai Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Dansubdenpom) di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Di sana, JR memulai usaha klinik kesehatan. Usaha ini pun terus berkembang dan akhirnya berdirilah Rumah Sakit Efarina (Etaham) di Purwakarta. Ini adalah cikal bakal perkembangan bisnisnya.
JR kemudian mengembangkan bisnisnya dengan membuka Akademi Keperawatan Efarina Etaham yang juga berada di Purwakarta, diikuti dengan membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan. Di Brastagi, Kabupaten Karo dan di Provinsi Riau, dia juga mendirikan Rumah Sakit Efarina Etaham. Di tahun-tahun selanjutnya, JR juga membuka Universitas Efarina di kampung halamannya, Pamatang Raya dan di Kota Pematangsiantar.
Menjadi seorang pengusaha sukses, JR mengembangkan sayap di dunia politik. Keputusan ini pun memaksanya meninggalkan karir militernya. Dia pun pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel.
Pada PilkadaSimalungun tahun 2010, JR Saragih maju berpasangan dengan Hj Nuriaty Damanik. JR pun menang dan terpilih menjadi Bupati Simalungun periode 2010-2015.
JR Saragih semakin serius menjalankan karirnya di politik. Dia kembali ikut bertarung di Pilkada Simalungun berikutnya, berpasangan dengan Amran Sinaga. Dan, mereka menang dan jadilah JR Saragih menjadi bupati periode selanjutnya.