Anda Perlu Tahu Biar Jangan Asal Pilih
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 6 Feb 2018 - 13:24 WIB
- dibaca 2.131 kali
Pembangunan Kota Blitar berkembang. APBD Kota Blitar dari Rp38,625 miliar naik menjadi Rp387 miliar. Indeks pembangunan manusia (IPM) warga Blitar turut terkeret sekitar sembilan poin, dari 68,9 pada 2000 menjadi 77,12 di 2009. Pencapaian itu merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur pada 2009.
Setelah menjabat Walikota Blitar selama dua periode, Djarot kembali aktif di PDIP tingkat Provinsi Jawa Timur hingga kemudian mencalonkan diri sebagai caleg DPR pusat. Dia terpilih untuk periode 2014-2019. Lagi-lagi, belum lama menjalankan tugas dewan, dia diajukan PDIP untuk menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong.
Dia menggantikan posisi Ahok yang naik menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden. Ia pun resmi mendampingi Ahok untuk periode 2014-2017.
6. Sihar Sitorus. Awalnya, tak ada yang menyangka Sihar ditunjuk oleh Megawati Soekarno Putri untuk mendampingi Djarot di Pilgubsu 2018 ini. Namun, ada banyak alasan hingga Dr Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane, nama lengkapnya, ditunjuk untuk maju. Walau dia adalah anak dari pengusaha super sukses DR Sutan Raja DL Sitorus, tak membuat Sihar manja. Dia tetap tekun mengecap pendidikannya hingga akhirnya dia mendapatkan tempat penting di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Ya, sebelum diusung menjadi pendamping Djarot, Sihar adalah tenaga ahli Kementerian Koordinator PMK. Sebelumnya, Sihar juga pernah duduk dalam tim kampanye bidang ekonomi Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pria kelahiran Jakarta, 13 juli 1968 ini mendapatkan tempat di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla bidang ekonomi karena dia memang menempuh studi yang panjang di bidang tersebut. Dia meraih gelar Master of Businees Administration dari Creighton University Ohama, NE, USA, kemudian mengenyam pendidikan Program Diploma Busnees Economic di Strathclyde University, Glasgow. Sihar kemudian mendapatkan gelar Doctor of Businees Adminitration dari Manchester Businees School, Manchester, UK pada tahun 2005.
Lantas, setelah kuliah, dia bermanja dengan kekayaan orangtuanya? Tidak. Sihar justru mencoba hidup mandiri dengan bekerja di PT Freeport Indonesia pada 1993 hingga 1995. Kemudian dia bekerja di PT Bursa Efek Jakarta.