Sulit Bagi Prancis Taklukkan Tabarez
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 6 Jul 2018 - 20:00 WIB
- dibaca 516 kali
Strategi itu sukses membuat Prancis yang ditangani Raymond Domenech frustasi. Meski menguasai pertandingan Prancis gagal menjebol gawang Uruguay.
Dua tahun berselang, Tabarez kembali beradu strategi dengan Prancis. Kali ini di ajang Piala Dunia 2010. Pada laga pembuka grup A, Uruguay kembali menahan imbang Prancis yang menjadi pesaing kuat mereka untuk lolos ke babak 16 besar.
Lagi-lagi kecerdikan Tabarez patut diacungi jempol. Sadar bahwa strategi bertahan yang dia terapkan mungkin bisa sudah bisa dibaca oleh Domenech, Tabarez kali ini justru hanya bermain dengan tiga bek dalam skema 3-5-2. Laga berjalan cukup keras saat itu hingga wasit harus mengeluarkan tujuh kartu kuning dan satu kartu merah.
Namun pada akhirnya, Uruguay lah yang berjaya. Setelah menahan imbang Prancis, mereka menang atas tuan rumah Afrika Selatan dan Meksiko hingga mampu meraih gelar juara grup A.
Sebagai seorang pelatih, selain dianggap piawai dalam meracik strategi, Tabarez dikenal sebagai sosok yang keras dan karismatik. Dia selalu bersikap dingin terhadap media dengan tak mau sedikitpun membocorkan strategi yang dia siapkan.
Sikapnya yang keras itu juga yang membuat Tabarez enggan mundur dari kursi pelatih Uruguay meskipun disebut mengalami gangguan syaraf kronis. Pada ajang Copa America Centenario dua tahun lalu, dia terlihat harus menggunakan mobil golf di pinggir lapangan. Pada Piala Dunia 2018 ini, sebuah tongkat bantuan untuk berjalan tak pernah lepas dari sisinya.
Mental keras Tabarez itulah yang membuat dia dihormati seluruh pemainnya. Dia juga selalu menunjukan loyalitasnya kepada para pemainnya. Saat Suarez menggigit kuping Chiellini pada Piala Duni 2014, Tabarez maju ke depan dan membela pemainnya tersebut.
Namun, seiring perjalanan waktu, sikap keras Tabarez tampaknya mulai pudar. Buktinya, hingga babak 8 besar Piala Dunia 2018, Uruguay hanya menerima satu kartu kuning dan menjadi tim dengan peringkat fair play terbaik.