RUSIA, BENTENGTIMES.com – Drama terjadi di pertandingan terakhir penyisihan Grup B, Selasa (26/6/2018) dini hari WIB. Portugal nyaris tersingkir setelah serangan terakhir Iran di injury time tipis di sisi kanan gawang Raul Patricio. Sementara di pertandingan lain, Spanyol yang tertinggal atas Maroko pun mampu menyamakan kedudukan di meit akhir lewat gol Iago Aspas.
Bermain di Mardovia Arena, Portugal cukup kesulitan menembus pertahanan Iran yang bermain sangat disiplin. Meski tampil dominan, Portugal tak memberikan banyak ancaman ke lini pertahanan Iran.
Kedisiplinan pemain-pemain Iran menjaga area pertahanan membuat Portugal tidak banyak mendapatkan peluang untuk mencetak gol.
Namun pada akhirnya Portugal mampu mencetak gol di pengujung babak pertama. Ricardo Quaresma yang menusuk sisi kiri pertahanan Iran memainkan umpan 1-2 dengan Adrien Silva sebelum melepaskan tembakan terarah ke pojok kanan gawang Iran.
Keunggulan 1-0 di babak pertama tak membuat Portugal berpuas diri. Mereka terus menekan pertahanan Iran sejak awal babak kedua. Pada menit ke-53, Portugal mendapatkan penalti setelah Saeid Ezzatollahi melanggar Cristiano Ronaldo.
Ronaldo maju sebagai eksekutor namun tembakannya bisa dibaca dengan baik oleh kiper Iran, Alireza Beiranvand.
Di masa injury time, Iran mendapatkan penalti setelah Cedric Soares melakukan handball. Keputusan ini juga diambil setelah wasit melihat VAR. Arim Ansarifard mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan membuat skor menjadi 1-1.
Setelah momen gol penyama kedudukan, Iran punya peluang bagus untuk berbalik unggul lewat Mehdi Taremi. Namun Taremi gagal memanfaatkan peluang tersebut dan tembakannya melenceng di sisi kanan gawang.
Bila saja itu berbuah gol, Portugal akan tersingkir, karena beberapa menit sebelumnya, Spanyol mampu menyamakan kedudukan atas Maroko. Dan, walaupun seandainya Spanyol kalah atas Maroko, Portugal tetap tersingkir. Walau jumlah selisih gol mereka sama dengan Spanyol, begitu juga agresivitas mencetak gol ke gawang lawan juga sama, tapi perolehan kartu Portugal lebih banyak.
Sama seperti Portugal, Spanyol juga kesulitan meladeni permainan Maroko. Maroko membuat kejutan lebih dulu saat mereka unggul lebih dulu di menit ke-14 lewat Khalid Boutaib. Striker bernomor punggung 13 itu mencetak gol memanfaatkan kesalahan Andres Iniesta dan Sergio Ramos di tengah lapangan.
Setelah kebobolan, Spanyol tampil agresif dan mampu mencetak gol balasan di menit ke-19. Aksi Iniesta di pertahanan Maroko diakhiri oleh umpan matang ke arah Isco. Isco tanpa kesulitan mencetak gol lewat tendangan keras dari jarak dekat.
Usai kedudukan imbang 1-1 di babak pertama, Maroko dan Spanyol terus memeragakan permainan terbuka di babak kedua. Pada menit ke-55, Nourdin Amrabat melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. De Gea sudah mati langkah namun bola membentur tiang.
Spanyol balas memberikan ancaman di menit ke-62. Isco mampu menyundul bola ke arah tiang jauh memanfaatkan umpan Daniel Carvajal. Kiper Maroko, Munir sudah tak bereaksi namun Romain Saiss sukses membuang bola dengan sundulan kepala.
Spanyol terus mendominasi penguasaan bola hingga menit ke-70. La Furia Roja mendapatkan 69 persen penguasaan bola. Namun dari statistik yang ada, tembakan-tembakan pemain Spanyol lebih sering melenceng dari sasaran.
Dalam situasi penuh tekanan, Maroko justru justru mampu kembali unggul di menit ke-81. Sepak pojok Faycal Fajr berhasil disundul dengan baik oleh Youssef En-Nesyri. Bola meluncur deras ke pojok kiri gawang dan De Gea tak bisa berbuat apa-apa menghalau bola.
Pada menit ke-89, Iago Aspas berhasil mencetak gol indah lewat tumit namun wasit Ravshan Irmatov sempat tidak mengesahkan gol tersebut. Namun lewat bantuan VAR, gol tersebut akhirnya disahkan. Skor berubah jadi 2-2.
Skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan. Spanyol pun berhak atas status juara grup dan akan menghadapi tuan rumah Rusia di babak 16 besar.