RUSIA, BENTENGTIMES.com – Laga pertama Piala Dunia 2018 akan dihelat pada Kamis (14/6/2018) pukul 22.00 WIB. Tuan rumah Rusia akan ditantang oleh Arab Saudi. Memang, laga Rusia versus Arab Saudi bukanlah pertarungan akbar. Kedua tim bukan jagoan di Piala Dunia 2018, dan mereka juga tak punya bintang yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Satu-satunya yang membuat laga ini ‘wah’ hanyalah statusnya sebagai laga pembuka Piala Dunia.
Menjelang laga ini, kedua kesebelasan sama-sama memiliki optimisme tinggi untuk menang. Rusia tahu, sebagai tuan rumah, mereka harus memberikan hadiah tiga poin bagi para suporternya. Selain itu, kemenangan juga bisa jadi penegasan bahwa mereka memang layak tampil dan bersaing di Piala Dunia.
Sementara bagi Arab Saudi, ini juga laga pembuktian. Pasukan Juan Antonio Pizzi ingin menunjukkan bahwa Arab Saudi bukanlah kurcaci di Rusia. Mereka tak hanya ingin menjadi peramai dan numpang lewat saja. Arab Saudi ingin bersaing dan itu akan dibuktikan di laga versus Rusia.
Beruntung, untuk mewujudkan ambisi-ambisi tersebut, kedua kesebelasan punya satu bekal yang apik: kondisi skuat mereka sempurna. Artinya, baik Rusia maupun Arab Saudi sama-sama bisa menurunkan susunan pemain terbaik yang mereka punya.
Di kubu Rusia, pelatih Stanislav Cherchesov, bisa menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Dari mulai Igor Akinfeev di pos penjaga gawang, Vladimir Granat di lini belakang, Daler Kuzyaev serta Aleksandr Golovin di lini tengah, hingga Fedor Smolov di lini depan bisa diturunkan sejak awal.
Pun begitu dengan kubu Arab Saudi. Pizzi bisa menurunkan pilar andalannya, seperti Salem al-Dawsari, Yahya al-Shehri, Fahad al-Muwallad, Osama Hawsawi, hingga Yasser al-Shahrani bisa dimainkannya dalam formasi andalan 4-2-3-1 untuk mampu memberikan kejutan buat Rusia.
Rusia boleh saja bakal tampil dengan kekuatan terbaik mereka. Tapi, mereka memiliki satu masalah akut: tidak kreatif. Hal tersebut yang kerap membuat Rusia kesulitan membobol gawang lawan-lawannya. Jika tak percaya, tengok saja empat uji tanding terakhir mereka.
Dari empat laga tersebut, Golovin dan kolega hanya mampu mencetak dua gol. Dua gol itu mereka ciptakan ke gawang Prancis dan Turki. Sementara ketika berhadapan dengan Brasil dan Austria, Rusia tak berhasil mencetak gol.
Hal tersebut tak lepas dari tidak kreatifnya lini tengah dan depan Rusia. Mereka boleh saja memiliki Golovin, Alan Dzagoev, Daler Kuyzaev, hingga Anton Miranchuk. Namun, nama-nama tersebut tak berhasil mendongkrak Rusia menjadi tim yang punya serangan-serangan berbahaya.
Dalam beberapa uji tanding terakhir, lini tengah Rusia terlihat kaku dan tanpa arah. Formasi 4-1-4-1 pun sudah dicoba Cherchesov agar timnya mampu lebih ofensif, tetapi nyatanya sama saja. Dengan demikian, Smolov yang biasa jadi striker tunggal pun kesulitan untuk membobol gawang lawan.
Di laga kontra Arab Saudi nanti, Cherchesov jelas perlu membuat timnya jauh lebih kreatif jika ingin memenangi pertandingan. Mereka mungkin bisa memanfaatkan situasi bola mati sebagai opsi untuk mencetak gol, tapi di luar itu, Rusia harus tahu cara untuk setidaknya membuat pertahanan Arab Saudi kerepotan dan panik.
Sementara itu, Arab Saudi punya bekal yang bagus untuk menghadapi Rusia. Mereka punya pemain-pemain depan yang cepat dan itu bisa menjadi senjata utama untuk membongkar pertahanan Rusia yang lambat. Tengok saja Sergei Ignashevich yang akan jadi andalan Rusia di jantung pertahanan sudah berusia 38 tahun.
Menghadapi nama-nama seperti Al-Muwallad, Al-Sahlawi, hingga Al-Dawsari, Ignashevich atau bahkan Granat bisa kalang kabut. Belum lagi Rusia juga punya bek-bek sayap yang sudah uzur dan tak cepat. Yuri Zhirkov atau Mario Fernandes adalah contohnya. Di sini, Arab Saudi bisa memanfaatkannya, terutama ketika melancarkan serangan balik.
Dengan formasi 4-2-3-1 andalan Pizzi yang memang bertumpu pada kecepatan dalam melancarkan serangan, Arab Saudi benar-benar bisa menjadi ancaman serius bagi Rusia. Terlebih, mereka mampu membobol gawang Italia dan Jerman dalam dua dari tiga laga uji tanding terakhirnya.