KARO, BENTENGTIMES.com– Wacana pembangunan Gedung Olahraga (GOR) di Kabupaten Karo, kembali muncul akhir-akhir ini. Fasilitas sarana olahraga mutlak dibutuhkan mengingat begitu banyak atlet berprestasi dari Kabupaten Karo, baik tingkat provinsi, nasional bahkan internasional. Oleh sebab itu, Pemkab Karo diharapkan memberikan perhatian penuh terhadap dunia olahraga.
Harapan ada GOR di Kabupaten Karo disampaikan Dian Nova Tambunan, salahsatu atlet Taekwondo asal Tanah Karo, kepada BENTENG TIMES, Jumat (17/1/2020). Dian menjelaskan alasan mengapa GOR penting sekali ada di Kabupaten Karo. Pertama, selain masyarakat Karo gemar berolahraga, saat ini, ada seribuan atlet di Karo, seperti Atletik (lari, lempar, lompat, dan jalan), Bola Voli, Gulat, Karate, Panahan, Pencak Silat, Sepakbola, Taekwondo, Catur, Wushu, Kempo dan lainnya.
“Mereka diantaranya banyak yang telah menorehkan prestasi. Jadi, untuk mengembangkan bakat, khususnya di bidang olahraga setidaknya ada tempat berlatih dan mengembangkan bakat tersebut,” ujar Dian, peraih Juara I Kyorugi Senior Under 73 Kg Putri, pada Kejuaraan Internasional Taekwondo Piala Pakualam X Ke-2 di akhir tahun 2019, itu.
Baca: Cabor Taekwondo Karo, Bersinar di Arena Internasional, Minim Perhatian Pemda
Selain itu, masih kata Dian, kalau ada GOR, maka Kabupaten Karo dapat menjadi tuan rumah untuk kejuaraan-kejuaraan olahraga.
“Karena kalau kita pakai Jambur untuk buat kejuaraan olahraga, sungguh tidak layak dan tidak memadai,” kata Dian.
Pendapat serupa disampaikan Monang Sitanggang, Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Karo. Ia mengatakan, Kabupaten Karo saat ini berada di urutan ke-3 teratas untuk tingkat Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara. Maka dari itu, dia berpendapat agar Pemkab Karo sudah saatnya mempertimbangkan pembangunan GOR di Tanah Karo, demi menunjang prestasi, semangat para atlet dan pecinta olahraga.
Baca: Kontingen Karo Ikut Porprovsu, Ini Pesan Bupati Terkelin
Monang mengatakan, salahsatu kelemahan atlet-atlet Tanah Karo adalah mentalnya down setiap kali bertarung di arena olahraga. Hal itu antara lain karena para atlet belum terbiasa tampil di arena GOR. Kondisi itu sering kali ia lihat terutama untuk cabang olahraga Bola Voli, karena telah terbiasa main di lapangan terbuka dengan kondisi cuaca tidak stabil.
“Sehingga selalu butuh penyesuaian saat bertanding. Dan, hal itu bisa menurunkan mental atlet sebelum bertanding,” ujarnya.
Sementara itu, Hendrik Tarigan berpandangan lain. Fighter asal Kabanjahe ini justru pesimis. Bahkan, baginya mustahil Karo memiliki GOR.
“Lebe-lebeku mbarenda Tahun 2016, Bapak Bupati Karo Terkelin Brahmana ras Kabid Sarana, Kabid Pembudayaan Olahraga ras Kabid Pemuda, ngerana tentang wacana Pembangunan GOR. Bacrit saja ngena teku. Sebab dua tahun kemudian labo lit kai pe i bangun. Jah ndai janji bupati bangun GOR i Gedung Serbaguna si gundari. (Waktu itu 2016, Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Kabid Sarana, Kabid Pembudayaan Olahraga dan Kabid Pemuda bicara tentang wacana pembangunan GOR. Banyak cakap ajanya itu di pikiranku. Sebab dua tahun kemudian, apapun tidak ada dibangun. Di sana kemarin janji bupati, menjadikan Gedung Serbaguna itu jadi GOR),” tulis Hendrik Tarigan, lewat messenger pribadinya ke Benteng Times.
Selain itu, ia juga mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam meniti karir di bidang olahraga, mulai dari tingkat daerah hingga sukses menorehkan prestasi di tingkat internasional, namun sama sekali tidak pernah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Karo.
Baca: Seru! Dendam Jojo Terbalaskan Usai Kalahkan Anthony Ginting
Bahkan sekali waktu pada Sea Games Singapore 28th, dia mengalami gangguan psikologis, akibat kerasnya program pelatihan di China. Pelatih China itu, kejam. Disitu ia mengaku sempat down (maksudnya: mentalnya jatuh) dan berharap dapat perhatian dari Pengcab Tanah Karo.
“Nyatanya, Pengcab Karo sama sekali tidak peduli,” ungkap Hendrik, seraya menyampaikan bahwa saat itu ia berhasil dapat perunggu di Sea Games 28th Singapura.
“Yang saya utarakan ini masih untuk pribadi saya lho, boro-boro untuk GOR, saya rasa itu mustahil,” katanya lagi.
Baca: Karo Raih Perunggu di Kejuaran Panjat Tebing Porprovsu
Sekadar diketahui, Hendrik Tarigan, selain dikenal sebagai Fighter OnePride, ia juga telah meraih 8 kali juara nasional Wushu Sanda, 2 kali juara di PON, juara Onepride, dan juara dunia di ajang Pesta Olahraga Solidaritas Islam (Islamic solidarity Games II) Tahun 2013.