JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survey menyatakan bahwa pasangan calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut satu Edy Rahmayadi-Musa Rajeksah mengungguli saingannya Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Dan, jika memang hasil rekapitulasi manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut menyatakan bahwa Edy Rahmayadi dinyatakan menang, otomatis Edy bakal menduduki dua jabatan penting, yakni Gubernur Sumut dan Ketua Umum PSSI.
Akan tetapi jalan mulus Edy untuk menduduki kedua jabatan itu menuai tentangan dari sejumlah pihak, salah satunya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Imam dengan tegas menyatakan bahwa Edy tak boleh menduduki dua jabatan itu dalam satu kepemimpinannya, khususnya PSSI. Imam menilai olahraga tidak bisa diurus dengan setengah hati. Perlu penuh waktu untuk bisa mengurus organisasi, khusunya PSSI, agar nasib sepak bola Indonesia tidak samapai terkatung-katung.
“Tidak boleh, olahraga ini tidak boleh diurus setengah hati,” ujar Imam.
“Olahraga harus diurus sepenuh hati dengan waktu yang penuh, tidak boleh disambi karena tanggung jawabnya berat,” imbuhnya.
Pernyataan Imam melarang Edy menduduki jabatan Ketum PSSI jika terpilih menjadi Gubernur Sumut bukannya tanpa alasan. Menurut politisi PKB itu bahwa jika sampai terjadi, maka yang terkena imbas adalah pemerintah.
“Ke depan, kalau ada persoalan, pasti pemerintah yang disorot,” terangnya.