KARO, BENTENGTIMES.com – Anggota Komisi A DPRD Karo Dodi Sinuhaji meminta kepada Dinas Pendidikan Sumatera Utara menunda proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Karo.
Kepada BENTENG TIMES, ia menyampaikan bahwa ada kejanggalan sistem zonasi saat pelaksanaan PPDB. Katanya, ada banyak keluhan dari para wali murid mengenai nasib anak mereka saat mengikuti PPDB.
BACA: Alumni SMAN SAKA 2004 Berbagi 1 Ton Beras dan 100 Paket Sembako
“Saya tadi pagi sidak ke SMAN 1 Berastagi, SMAN 1 Kabanjahe dan SMAN 2 Kabanjahe. Banyak bermunculan pendaftar baru yang tiba-tiba saja sudah tinggal dan pindah di lingkungan dekat sekolah. Kejanggalan lain, masa dari sekolah dengan radius 36 meter ke tempat tinggal sudah ada ratusan peserta didik yang mendaftar. Ini kan tidak masuk akal,” ucap Dodi Sinuhaji, Senin (29/6/2020) siang.
Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun meminta agar Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melakukan verifikasi faktual terhadap berkas yang dilampirkan pendaftar.
“Jika perlu, surat keterangan domisili yang diunduh oleh pendaftar disinkronkan dengan kartu keluarga yang dimiliki calon peserta didik, karena ini bisa menjadi polemik,” ucap Dodi Sinuhaji.
Dia meminta agar Dinas Pendidikan memverifikasi ulang berkas pendaftaran, kalau bisa disesuaikan dengan kartu keluarga.
“Atau, cek ke kelurahan atau RT/RW nya. Karena kita tau, surat keterangan ini bisa saja dibuat-buat, kemudian diupload, sehingga sangat rawan kecurangan,” ujarnya.
Atas kondisi itu, dia meminta Dinas Pendidikan Sumatera Utara menunda pengumuman kelulusan PPDB.
BACA: Giat Sosial di Tengah Pandemi, Alumni SMA 1 Berastagi Berbagi Beras dan Masker
“Bukan hanya persoalan zonasi, apalagi adanya kendala saat mendaftar melalui jaringan atau daring juga banyak dikeluhkan. Saya usulkan diperpanjang penerimaan dan diundur pengumumannya. Karena masih banyak yang bermasalah, termasuk pendaftaran secara online yang menjadi kendala saat mendaftar. Ini kan butuh waktu. Jadi kita minta pendaftaran diperpanjang dan pengumumannya ditunda,” pinta Doddi Sinuhaji.