Disindir Gubsu, Bupati Tapteng Melawan: Biarkan Gubernur Bercakap-Cakap dengan Keinginannya
- BENTENGTIMES.com - Kamis, 19 Des 2019 - 10:52 WIB
- dibaca 427 kali
TAPTENG, BENTENGTIMES.com – Terjadi ketegangan antara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Sibarani. Hal ini berawal dari sindiran Edy soal kondisi masyarakat di Tapteng. Edy menyebut kemiskinan masih menjadi persoalan di Tapteng.
“Waktu saya mau jadi gubernur, dibawa saya sama relawan ke Tapanuli Tengah. Begitu saya masuk ke sana, orang miskin semua. Nggak jadi saya kampanye,” kata Edy di Aula Raja Inal Siregar kantor Gubernur, Jl Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (17/12/2019).
BACA: Derap Pembangunan “Negeri Sejuta Pesona” di Kaki Pemimpin Bersandal Jepit
Edy menceritakan, kunjungan ke Tapteng yang seharusnya digunakan untuk kampanye diganti menjadi makan bersama masyarakat. Gubernur Edy lantas menyinggung kinerja Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani yang dinilai tidak memuaskan.
“Akhirnya saya sekarang mau balik ke Tapanuli Tengah sana, eh bupatinya begitu. Tak cocok jadi bupati, gimana tak miskin rakyatnya? Tak ada sayangnya sama rakyat, kok ia jadi pemimpin?” tutur Edy.
Dan, sindiran Edy pun ditanggapi Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani. Melalui video yang dibagikan ke Facebook, Ketua DPD Nasdem Tapanuli Tengah ini secara terbuka menantang agar dibentuk tim survey independen untuk mengetahui apa yang telah dilakukannya selama menjabat Bupati Tapanuli Tengah dan apa yang telah dilakukan Edy Rahmayadi selama menjabat Gubernur Sumatera Utara.
Berikut potongan isi ucapan Bakhtiar Sibarani yang diunggah di media sosial Facebook:
Ingat Pak Gubernur, Tapanuli Tengah adalah bagian dari Sumatera Utara. Jeleknya Tapanuli Tengah, hancurnya Tapanuli Tengah, tidak meratanya pembangunan di Tapanuli Tengah adalah salah satu kegagalan beliau sebagai Gubernur Sumatera Utara, karena beliau bukan gubernur Sumatera Utara tanpa Tapanuli Tengah, karena Tapanuli Tengah adalah bagian dari Sumatera Utara.
BACA: Mundur dari Hanura, Nurhajizah Marpaung dan Bakhtiar Sibarani Gabung ke Partai Ini
Kami selaku petugas, telah kami laksanakan. Pertanyaannya, tolong ditanyakan kepada gubernur, selama dia menjabat, selama beliau menjabat kurang lebih setahun, apa yang sudah dilakukannya untuk Sumatera Utara.
Kami minta diadakan survey independen dilakukan tim dari pusat maupun dari Universitas Sumatera Utara atau tim lain yang ditunjuk secara independen, apa yang dilakukan gubernur selama ia menjabat, apa yang kami lakukan selaku bupati selama menjabat.
Kami minta Tapanuli Tengah kondusif saja, biarkan gubernur bercakap-cakap dengan keinginannya, itu hak dia, hak beliau sebagai gubernur, hak kita mempelajari apa cakap-cakap gubernur ini, apa perlu kita dengar,apa perlu kita cermati, apa perlu kita luruskan.
Kita sebagai masyarakat, kita sebagai bupati, kami pastikan kami cinta kepada rakyat kami. Dan kami yakinkan,kalau memang Pak Edy berkenan datang ke Tapanuli Tengah, adakan survey sendiri apa yang saya lakukan di Kabupaten Tapanuli Tengah dan apa yang dilakukan beliau. Introspeksi diri selaku Gubernur Sumatera Utara.
Itu saja. Kami juga lagi membedah rumah penduduk yang tidak layak sekitar 40 dan selesai anggarannya 35 juta per unit. Kami juga selama menjabat menggalakkan zakat untuk membantu umat Islam ketika mau lebaran. Kami juga menggalakkan tali kasih untuk membantu kawan-kawan kita nasrani untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, sudah 2 tahun.
Dan kami juga meminta perusahaan-perusahaan untuk mengisikan CSR nya kepada masyarakat dan itu sudah kami laksanakan. Pertanyaannya, apa gubernur sudah melaksanakan hal sedemikian.
BACA: Trimedya Titip Kader PDIP ke Edy Rahmayadi: Jangan Seperti Gatot Lagi
Kami juga pada hari ini, mengundang secara terbuka, kami ulangi, mengundang secara terbuka dan melihat secara nyata bahwa ada jalan-jalan di Tapanuli Tengah yang itu jalan Provinsi Sumatera Utara yang sangat banyak hancur. Dan banyaknya hancur jalan-jalan di kabupten kota lain yang tugas Provinsi Sumatera Utara. Tolong itu perhatian gubernur supaya diperhatikan dengan baik.
Kami yakin tujuan gubernur baik, tapi cara penyampaiannya yang kurang baik. Jadi, oleh sebab itu kami sampaikan, pak gubernurnya tolong belajar berbicara dengan baik dan sopan.