KARO, BENTENGTIMES.com – Relawan mencari figur pemimpin Karo menggelar kegiatan yang bertujuan menyatukan visi dan misi untuk mencari pemimpin Karo ke depan, Jumat (13/12/2019) yang diselenggarakan di Jalan Mariam Ginting Simpang 6, Kelurahan Gung Negeri, Kecamatan Kabanjahe.
Selain untuk mencari figur pemimpin Karo, kegiatan ini juga sebagai langkah untuk merangkul dan menampung aspirasi lintas suku dan lintas agama di Kabupaten Karo demi untuk menjaga situasi aman serta menjaga keberagaman atau pluralisme pasca Pilkada Karo tahun 2020 mendatang.
BACA: Pelantikan DPC Koswari Kabupaten Karo: Silahkan Mengkritik, Namun Berikan Solusi
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH yang hadir pada kegiatan ini sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dia mengatakan bahwa mencari figur pemimpin yang ideal yang bisa merangkul dan membawa Karo kepada kemajuan adalah kegiatan yang sangat baik.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menekankan agar masyarakat Karo bijaksana dalam menggunakan media sosial serta cerdas dalam memfilter berita-berita yang beredar.
“Karena banyak berita hoax yang beredar. Maka orangtua dan para guru di sekolah harus selalu memantau dan mendidik anak agar pintar bermedsos,” ujar Bupati.
Wakil Bupati Karo Cory br Sebayang yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini sangat baik. Diharapkan, Karo dapat menghadirkan pemimpin yang baik, pemimpin yang bisa merangkul, yang bisa menampung semua aspirasi.
“Saya juga sudah lama ingin berpasangan dengan Dek Ferianta Purba (Ketua DPC Golkar Kab Karo/ Anggota DPRD Karo) ini,” canda Cory yang merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karo ini dari atas pentas yang mengundang tawa hadirin yang hadir.
BACA: Begitu 35 Anggota DPRD Karo Selesai Dilantik, Hujan Deras Guyur Kabanjahe
Sementara, Hendri Pelita Pelawi selaku ketua panitia menceritakan bahwa awal dibentuknya relawan mencari figur pemimpin Karo ini terlahir dari beberapa pemikir lintas suku dan agama, seperti Suku Karo, Toba, Pakpak, Minang, Nias dan Simalungun.
Kemudian, beberapa perwakilan tiap suku menyatukan persepsi dan berembuk bertujuan mencari bagaimana idealnya pemimpin Karo ke depan.
“Tentunya, kegiatan ini dapat membawa kemajuan dan perubahan Tanah Karo ke arah yang lebih baik ke depan,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya sudah membentuk relawan di 17 kecamatan. Harapannya, siapa nantinya yang mereka usung menjadi pemimpin, tentu harus memiliki syarat dan kriteria yang bisa mewakili kebhinnekaan/ plurarlisme.
“Karenanya, di sini kita juga mengundang Bupati Karo sebagai kepala daerah dan juga seluruh DPC partai politik di Kabupaten Karo, lintas mahasiswa dan pelajar,” ujar Pelita.
BACA: Pilpres Menang 92 Persen, Tapi Karo Merasa Dianaktirikan Jokowi, Ini Alasannya
Selanjutnya, mewakili mahasiswa, Frans Sunatra Ginting dari Universitas Quality mengatakan bahwa mereka menyadari bahwa Tanah Karo adalah daerah yang memiliki perbedaan budaya, suku dan agama. Namun, siapa pun boleh menjadi Karo Satu (Bupati) dan Karo Dua (Wakil Bupati) dengan tidak memandang suku, ras, agama dan sebagainya.
“Yang bukan Suku Karo pun, kalau memang mempunyai potensi dan pemikiran-pemikiran yang memajukan Karo ke depannya, kami mahasiswa siap mendukungnya,” kata Frans.