KARO, BENTENGTIMES.com – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama Wakil Bupati Karo Cory Seriwaty br Sebayang menerima audensi investor dari perusahaan asal Korea, HGNS Inc, Selasa (3/12/2019) pukul 13.30 WIB di Ruang Command Center Kominfo.
Mereka yang datang adalah perwakilan HGNS inc R James Alexander dan Eko Sujatmoko selaku Operational Director PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) dan staf PT PPSU M Yusuf, dengan maksud untuk menjalin kerjasama pembangunan pengelolaan sampah bertaraf internasional.
BACA: Salut! Masyarakat Lembah Sibayak Gotong Royong Pungut Sampah
R James Alexander menawarkan kepada Pemda Karo cara mencegah pencemaran tanah, sungai dan udara dari pengelolaan sampah, sehingga pihaknya bersedia bekerjasama dan menawarkan konsep program fasilitasi pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) atau ‘Bank Sampah’.
Namun, menurut James, dalam sisi pembangunan bank sampah ini, ia ingin melibatkan kerjasama lintas kabupaten, seperti Dairi, Simalungun dan Pakpak Bharat, namun lokasi pambangunan bank sampah dipusatkan di Kabupaten Karo.
Dikatakan, kerjasama ini direncanakan difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi agar diadakan pertemuan ketiga daerah tersebut. “Sesuai jadwal, lebih baik bulan Januari, April, Juni dan juli 2020 nantim” ujarnya.
Menyahuti tawaran tersebut, Bupati Karo menyambut baik dan merespons positif, sebab keberadaan bank sampah merupakan upaya menanggulangi sampah yang sifatnya membuat kumuh lingkungan sekitar.
Selain itu tujuan dibangunnya bank sampah ini bukan untuk keuntungan semata, namun bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup diminta agar mengampanyekan tentang reduce, rescue dan recycle (3R) . Dengan sosialisasi ini, masyarakat akan sadar pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
BACA: Wow! Sampah di Danau Toba akan Jadi Bahan Baku Pengganti Aspal
Hal senada dikemukan Wakil Bupati karo Cory Seriwaty br Sebayang. Dia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut pertemuan-pertemuan sebelumnya bersama pihak investor dari Korea.
Dia menyampaikan, manfaat dari bank sampah ini dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan begitu, lingkungan yang menjadi tempat tinggal warga akan terjauh dari berbagai bakteri dan kuman yang dapat menimbulkan penyakit.
Pelaksana Tugas Dinas Lingkungan hidup Lisma Br Ginting menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lokasi di Nagara Merek, sekitar 10 hektare, untuk lokasi bank sampah ini.
Lisma berharap kerja sama ini bisa terwujud, sebab di Kabupaten Karo ada 100-200 ton sampah per hari, belum lagi sampah para petani. “Dengan adanya bank sampah, Kabupaten Karo akan menjadi pilot project,” terangnya.
BACA: Mendagri di Medan: Itu Baru Sampah Sudah Tak Beres, Mau Menata Kota Metropolitan?
Namun, biaya pembangunan bank sampah ini, sesuai informasi setiap pertemuan, akan diupayakan dari pihak provinsi, akan tetapi semua belum final, karena masih ada tahapan rapat lanjutan.