Bangkai Babi Mengapung di Singkil, Harga Ikan Anjlok
- BENTENGTIMES.com - Sabtu, 16 Nov 2019 - 15:35 WIB
- dibaca 65 kali
ACEH, BENTENGTIMES.com– Penemuan bangkai babi di sungai Singkil, berdampak pada anjloknya harga ikan laut hasil tangkapan nelayan di Aceh Singkil. Harga ikan terjun bebas, seperti ikan kuwe gerong yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai giant trevally atau GT harganya Rp17 ribu per kilogram (kg).
Padahal sebelum penemuan bangkai babi, harga ikan yang dalam bahasa lokal disebut ikan gabu itu mencapai Rp30 ribu per kilo. Harga ikan lainnya yang ikut terpuruk, tongkol per kilo sebesar Rp7 ribu. Sebelumnya mencapai Rp20 ribu.
“Kasian nelayan gara-gara bangkai babi, harga ikan murah,” ujar Ma Uyung, warga Kuala Baru yang penduduknya mayoritas nelayan, Sabtu (16/11/2019).
Anjloknya harga ikan berdampak nelayan merugi. Apalagi dua jenis ikan tersebut merupakan hasil tangkapan dominan nelayan. Turunnya harga ikan, lantaran pembeli merasa risih. Bangkai babi dimakan ikan.
Masuknya bangkai babi ke Aceh Singkil, melalui aliran sungai Singkil, meresahkan warga sekitar. Mengingat sungai masih menjadi tempat memenuhi kebutuhan air sehari-hari warga.
Baca: Teror Bangkai Babi di Sumut, Telah Teridentifikasi 61 Pemilik Peternakan
Sebelumnya, Kepala Pos Kesehatan Hewan Singkil Utara drh Masruri mengatakan, hog cholera atau kolera babi sebagai penyebab babi mati tidak menular kepada manusia. Maka dari itu, Masruri mengimbau warga Aceh Singkil, jangan khawatir tertular virus hog cholera dari bangkai babi tersebut. “Tidak menular ke manusia. Dari babi ke hewan lain pun belum ada ditemukan,” beber Masruri, didampingi plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Aceh Singkil Kuatno, dan Kabid Peternakan Hawani.
Akan tetapi apakah bangkai babi yang hanyut di sungai Singkil dan masuk laut mencemari air tidak? Sejauh ini belum ada penjelesan dari Pemkab Aceh Singkil.
Baca: MUI Sebut Vaksin Rubela Positif Mengandung Babi dan Organ Manusia
Walau sebagai langkah antisipasi Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali telah meminta agar PDAM Tirta Singkil menghentikan sementara pasok air ke pelanggan, karena bahan baku airnya dari sungai Singkil.
Terpisah, Sekda Aceh Singkil Azmi mengimbau warganya menghindari menggunakan air sungai sebelum keluar hasil penelitian.