KARO, BENTENGTIMES.com – Pemuda Katolik Kabupaten Karo menyerahkan sekitar 500 pakaian bekas berupa baju, celana ukuran orag dewasa dan sarung bantal ke Panti Sosial Wanita Tuna Susila dan Tuna Laras, UPT PS WTS dan Tuna Laras Berastagi Jalan Letjen Jamin Ginting, Desa Kuta Gadung, Rabu (25/9/2019 ) sekira pukul 15.00 WIB.
Penyerahan Baju bekas layak pakai tersebut langsung diterima oleh Kasi Panti Romianto Imanuel Ginting beserta jajaran serta para pasien panti.
Ketua Pemuda Jatolik Karo Johanis Singarimbun menyampaikan bahwa ke depan pemuda Katolik Kabupaten Karo akan terus melakukan kegiataan dan bakti sosial yang langsung menyentuh kebutuhan pokok masyarakat, terkhusus masyarakat yang mengalami kekurangan dan kurang diperhatikan oleh pemerintah.
BACA: Kerja Sama dengan Orang Muda Katolik Sosialisasi Anti Narkoba di Kabanjahe
“Paling tidak Pemuda Katolik hadir sebagai fasilitator seperti yang dilakukan saat ini, yaitu mengumpulkan pakaian bekas dari seluruh masyarakat Karo yang rela menyumbangkan pakaiannya yang sudah bekas namun masih sangat layak untuk dipakai,” ujarnya.
“Kehadiran saya di sini turut didampingi pengurus Pemuda Katolik Karo, di antaranya Ferdia Fransiskus Surbakti, Perdiata Purba dan Seperianto Perangin-angin. Harapan kita, semoga sumbangan ini berguna dan bermanfaat bagi keluarga yang ada di panti ini,” imbuhnya.
Jihanis mengatakan bahwa sumbangan ini berasal dari masyarakat Karo, seperti, adari Keluarga Besar CU Bahagia Kabupaten Karo, Lingkungan Matius Kabanjahe SPP, Keluarga Ferdia Fransiskus Surbakti, Erica br Sembiring, Arif Tarigan, Pelita Monald Ginting, dan total keseluruhan pakaian yang diserahkan sebanyak 422 potong, celana 382 potong, sarung bantal 50 potong dan sarung 3 potong.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh penyumbang,” ujarnya.
Kepala Seksi Pengasuhan dan Rehabilitasi Sosial di Panti Sosial Tuna Laras Berastagi Romianto Imanuel Ginting mengucapkan terimakasih kepada Pemuda Katolik Karo atas perhatian dan sumbangsih kepada pasien panti tersebut yang berjumlah 116 orang pria dan wanita dewasa.
BACA: Sahabat Lama yang Bertemu Kembali saat Resepsi Uskup Agung Medan
“Hal ini sangat kita apresiasi, karena memang baju bekas layak pakai tersebut dan beberapa sarung bantal baru sangat kita butuhkan,” ucapnya
Lanjutnya, di kesempatan tersebut pihaknya juga berharap agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Sosial agar lebih memperhatikan panti ini, mengingat gedung asrama sudah cukup rapuh.
“Gedung asrama ini memang sudah cukup lama tidak tersentuh perbaikan dana rutin. Seingat saya rehap terakhir itu sekitar 10 tahun silam,” katanya.
Sambil mengelilingi asrama panti, Romianto memperkenalkan hasil karya pasiran anak panti, seperti membuat pernak pernik perhiasan dan sabun cair pencuci piring.
“Di panti ini kita membina para pasien dengan beberapa keterampilan untuk menunjang interaksi sosial. Misalnya, diberikan keterampilan pembuatan sabun cair dan pembuatan gelang dan kalung. Di sini juga ada pembinaan berbasis masyarakat di luar panti dan kami juga sangat mengharapkan perlunya mitra kerja dalam pembinaan berbasis masyarakat,” kata Romianto Ginting.