Pemkab Siap Dukung Pemprovsu Membangun SLB di Kabanjahe
- BENTENGTIMES.com - Sabtu, 2 Feb 2019 - 13:21 WIB
- dibaca 41 kali
KARO, BENTENGTIMES.com – Kabupaten Karo belum memiliki Sekolah Luar Biasa (SLB). Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karo mendukung penuh bila Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) bersedia melakukan pembangunan SLB.
Edi Saputra dan Ellys saat berdiskusi dengan Bupati Karo, Rabu (30/1/2019) pukul 17.00 WIB di ruang kerja bupati di Kabanjahe menyampaikan bahwa pendidikan luar biasa sangat penting karena bertujuan membantu peserta didik yang cerdas bagi penyandang kelainan fisik.
Dengan pendidikan, mereka akan mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
BACA: Organisasi Sekolah Lingkungan SMKN 1 Kabanjahe Dikukuhkan
“Juga dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan,” ujar Edi Saputra.
Apalagi, katanya, pihak Pemprovsu bersedia menganggarkan dananya untuk membangun SLB ini yang satu atap, melingkupi siswanya dari tingkat SD, SMP dan SMA, dengan persyaratan Pemda Karo menyediakan tanahnya.
Marco menambahkan, pihak Pemprovsu sudah setuju akan membangun, tapi kendalanya tanah harus dipersiapkan Pemda Karo.
“Hal inilah yang melatarbelakangi kami datang untuk berdiskusi mencari solusi, mudah-mudahan pemda dapat memfasilitasinya,” ujar mereka.
BACA: Sofyan Tan: Dirikan Sekolah Multikultural Upaya Bumikan Pancasila
Menyahuti usulan tanah yang harus dipersiapkan pemda Karo, Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan bahwa pada prinsipnya pihaknya setuju, hanya saja masih membutuhkan kajian dan rapat, sebab SLB yang akan dibangun ini siswanya terdiri dari SD, SMP dan SMA.
“Sedangkan SMA bukan di bawah Kabupaten Karo lagi, akan tetapi di bawah naungan Provinsi Sumut. Nah, untuk itu dengan hadirnya Kepala UPT Provinsi, maka saya mengharapkan Kabid SD Dinas Pendidikan Karo Parlindungan Gurusinga segera menjadwalkan rapat bersama Kepala UPT Provinsi dan melibatkan pihak swasta Alpha Omega Kabanjahe, untuk mengadakan diskusi mencari jalan keluar,” ujar bupati.
Bupati menyampaikan, harus terlebih dahulu dikaji apakah layak atau tidak dibangun, jangan nanti setelah selesai dibangun, justru jadi mubazir. “Kasihan rakyat, karena uang rakyat yang membangun, sebab siswanya tidak ada,” kata Terkelin.
Untuk itu, Dinas Pendidikan diminta mendata terlebih dahulu berapa jumlah siswa mulai tingkat SD, SMP dan SMA, baru nanti ada alasan meminta aset provinsi yang berada di Kaupaten Karo yang tidak dipakai, semisal di Lau Simomo, yang sangat luas dan itu merupakan milik Provsu.
“Caranya, setelah rapat, jika ada kesimpulan, silahkan Kepala UPT mengajukan ke Provsu. Saya selaku Bupati Karo memberikan rekomendasi sebagai tanda setuju agar dibangun sekolah luar biasa,” tandasnya.
Sementara, Kepala UPT Pendidikan Provsu Syahrial Ginting mengatakan bahwa pihaknya siap membantu dan menjadi perpanjangan tangan ke Provsu jika sudah ada kesimpulan. “Yang penting saya bersama Dinas Pendidikan Karo akan rapat dulu,” ujarnya.
“Apabila ada titik terang, saya bersedia menyurati pihak Provsu selaku mediator dengan melampirkan surat rekomendasi dari Pemda Karo. Hanya ini yang saya bisa bantu,” imbuhnya.