SIANTAR, BENTENGTIMES.com – Erika boru Simatupang, oknum dokter yang bertugas di Puskesmas Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, sudah menjadi tersangka atas kasus penganiayaan yang dilakukannya kepada Juliana, mantan pembantunya.
Sayangnya, hingga saat ini, Erika belum ditahan. Belum diketahui pasti alasan mengapa Erika belum ditahan.
“Sudah jadi tersangka (Erika). Nanti saya konfirmasi dulu ke Kasat Reskrim, karena saya tidak terlalu fokus ke semua kasus. Ada beberapa yang sudah saya minta keterangan tapi yang terkini saya belum monitor,” ungkap Kapolres Siantar AKBP Doddy Hermawan, Jumat (3/8/2018).
Doddy melanjutkan, pihaknya masih perlu memintai keterangan Juliana untuk memperkuat status tersangka Erika. “Masih minta keterangan korban untuk memperkuat tersangkanya ini,” katanya.
Namun, kata Doddy, pihaknya juga perlu koordinasi dengan psikiater terkait kesehatan jiwa Juliana.
“Pada saat korban ditanya, kadang ketawa sendiri, senyum sendiri. Yang ditanya dengan yang dijawab berbeda. Makanya kita masih koordinasi dengan psikiater,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, Erika memukul kepala dan punggung Juliana menggunakan martil. Juliana bercerita, sebelum insiden yang terjadi pada Jumat (22/6/2018) itu terjadi, dia sedang menjaga ketiga anak Erika di rumahnya di komplek perumahan Griya.
Namun tiba-tiba, FR (1), anak bungsu Erika yang sedang bermain terjatuh dari bangku. Erika yang melihat anaknya terjatuh kemudian datang dan menyalahkan Juliana.
Erika langsung memukul dan menendang Juliana.Kejamnya lagi, Erika mengambil martil dari gudang dan memukul kepala dan punggung wanita asal Tanjungbalai itu pakai martil.
Mendapatkan perlakuan seperti itu, Juliana pun minta ampun. Sayangnya, Erika tetap membabi buta. Wanita berusia 28 tahun itu terus dipukuli.
Usai dipukuli, Juliana membersihkan darahnya yang berceceran di lantai lalu kembali bekerja. Dan ketika membuang sampah ke luar rumah, tetangganya pun melihat luka pada kepala Juliana.
Bersama warga dan RT, Juliana dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Juliana mengisahkan, sejak bekerja 2 tahun yang lalu, dirinya kerap mendapatkan kekerasan fisik. Hampir tiap hari Erika dipukul, ditendang dan dilempar pakai bangku.