MEDAN, BENTENGTIMES.com – Beredar rekaman video rekaman penangkapan di kamar hotel, yang salah satunya diduga Pj Walikota Padangsidempuan, SH, yang juga Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi (BP2RD) Pemprov Sumut, yang saat itu tengah bermain kartu.
Diketahui bahwa penggerebekan itu terjadi pada 20 Mei 2018, saat SH dan lima rekannya sedang bermain kartu di sebuah kamar hotel di Kota Medan.
Dalam video berdurasi 01.15 detik itu, terlihat beberapa petugas polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti berupa uang pecahan seratus ribu dan kartu joker yang digunakan orang-orang yang berada di dalam kamar berlatar gorden krem dan seprai tempat tidur berwarna putih tersebut.
Dalam penggerebekan itu, terdapat enam orang berhasil diamankan, di antaranya diduga Pj Walikota Padangsidempuan yang juga Kepala BP2RD Pemprov Sumut, SH dan rekannya, yakni OD, AH, PS, S, dan RD.
Pemilik video yang merupakan pemimpin redaksi salah satu media online di Kota Medan, M Arif Tampubolon memastikan video tersebut benar adanya. Ia bahkan sudah melakukan investigasi dan beberapa kali sempat ditemui pihak orang dekat dari orang yang ada dalam video agar tidak mempublikasikannya.
“Jujur saya tidak pernah terima deal uang dalam kasus apapun. Tetap saya posisi meminta barang mahal. Hal itu dilakukan agar mustahil untuk diberikan oleh oknum yang akan melakukan suap,” ujarnya.
Hingga teranyar Arif mengalami tindakan teror pada Kamis (5/7/2018) dini hari. Kaca mobil Soluna miliknya dipecahkan oleh dua orang tak dikenal (OTK) yang berboncengan di Jalan Datuk Kabu, Keurahanl Denai, Kecamatan Medan Denai.
Arif sangat menduga kuat teror pecah kacah dan percobaan pembunuhan terhadapnya berkaitan dengan rekaman video penggerebekan judi yang dimilikinya. Arif menyebut, mempublikasikan video yang ada padanya kepada wartawan agar masyarakat luas tahu perihal kasus tersebut.
Sementara, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja berjanji akan mengecek informasi penggerebekan judi di hotel tersebut. “Saya cek kasusnya ya,” ujarnya.
Mantan Waka Polrestabes Medan ini menuturkan akan mencari tahu terlebih dahulu kasus tersebut dan setelah mendapat informasi akurat berjanji akan segera memberikan kabar.
Sedangkan terkait teror yang menimpa wartawan sekaligus pemilik media online, Tatan menegaskan bahwa Polda Sumut akan memberikan perhatian yang sangat serius.