Pernyataan ABK Ini Ungkap Mengapa KMP Sumut II Pergi saat Korban Butuh Pertolongan

Share this:
BMG
KMP Sumut 2 bersandar di Dermaga Tigaras, Simalungun, Senin (2/7/2018).

SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba hingga kini masih menyedot perhatian publik di dunia. Salah satu sorotan publik di balik peristiwa yang mengakibatkan hilangnya ratusan penumpang itu adalah sikap Kapten Kapal Feri KMP Sumut II diketahui bernama Dony Max Silalahi, yang dinilai abai.

Cercaan, makian, hujatan pun dialamatkan pada sang kapten karena hanya menyelamatkan tiga orang dari yang diperkirakan ada puluhan penumpang KM Sinar Bangun lainnya yang masih mengapung di lokasi kejadian. Lho, kok bisa?

(BACA: Ratna Sarumpaet ‘Disemprot’ Masyarakat Danau Toba karena Ribut saat Luhut Pimpin Rapat)

Menurut penuturan salahseorang anak buah kapal (ABK) KMP Sumut II kepada BENTENGTIMES.com, Senin (2/7/2018), sebelum kejadian KM Sinar Bangun tenggelam, pada Senin (18/6/2018) lalu, mereka sedang memuat mobil penumpang di Dermaga Simanindo.

Berselang beberapa menit kemudian KMP Sumut 2 baru berlayar tujuan pelabuhan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Awal mula mereka mengetahui jika ada kapal tenggelam ketika posisi haluan KMP 2 sudah mengarah ke arah Tigaras.

(BACA: Horas Halak Hita Galang Dana Untuk Korban KM Sinar Bangun, Segini yang Terkumpul)

Saat itu, ABK yang memohon namanya tak disebutkan itu mengaku melihat ada kapal dengan posisi menukik di permukaan danau. Kemudian langsung dilapor ke kapten. Setelah dipastikan lewat teropong ada kapal tenggelam, kapten langsung melaporkan kejadian itu lewat radio antara lain ke Kapten KMP Sumut 1, lalu memacu kapal feri dengan kecepatan penuh.

Hanya berselang beberapa menit KMP 2 tiba di lokasi. Sejumlah awak kapal dibantu beberapa penumpang berupaya memberikan pertolongan dengan melemparkan lifejacket ke arah para korban KM Sinar Bangun yang terapung.

Share this: