TAPUT, BENTENGTIMES.com – Komisioner KPU Sumatera Utara Iskandar Zulkarnaen mengatakan bahwa kondisi kantor KPU Tapanuli Utara (Taput) saat ini sudah kondusif.
“Mmassa sudah tidak ada lagi di dalam (kantor KPU) dan kawan-kawan (Komisioner KPU) sudah bisa kembali bekerja untuk men-scan dan menginput C1,” ujar Iskandar, Sabtu (30/6/2018).
(BACA: Pilkada Taput Rusuh, Kantor KPU Dikuasai Massa)
Dikatakan, jumlah C1 yang kini sudah berhasil diinput oleh KPU Taput dalam real count sudah mencapai 93 persen, baik Pilgub Sumut dan Pilkada Tapanuli Utara.
Namun begitu, pengamanan di kantor tersebut masih terus dilakukan. Massa yang sempat menduduki kantor KPU Taput sudah bergerak ke Kantor Panwas. “Kemarin massa sudah demo ke kantor Panwas,” katanya.
Pengakuan Iskandar, massa tersebut sebenarnya kecewa terhadap Panwas yang dinilai tidak bekerja dalam merespon laporan-laporan dugaan pelanggaran Pemilu. “Laporan mereka banyak masuk tapi tidak diproses,” ujarnya.
(BACA: Pilkada Taput Memanas, Penghitungan Suara Pilgubsu Terganggu)
Iskandar mengakui, terkait ricuh di kantor KPU, pihaknya juga sudah bertemu dengan Kapolda Sumut untuk mengkordinasikan peningkatan pengamanan di kantor KPU Taput.
Pasca digelarnya pencoblosan Pilgub Sumut dan Pilkada Taput, Rabu (27/6/2018), terjadi kerusuhan di kantor KPU Sumut. Kerusuhan berawal dari isu yang beredar soal kecurangan, yakni saat penyerahan kotak suara dari tingkat KPPS ke PPK ada dugaan kecurangan di formulir C1, sehingga kotak suara dibuka kembali meski sudah disegel.
Kotak suara dikabarkan dibuka karena formulir C1 yang berhologram belum dimasukkan ke dalam kotak bersama data rekapitulasi perolehan suara.
Pasca pembukaan kotak itu, isu beredar menjadi sebuah tudingan kecurangan. Massa yang mengegeruduk KPU berasal dari pasangan Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat-Frengky P Simanjuntak.
“Dan tiba-tiba massa langsung datang dan menggeruduk kantor KPU Tapanuli Utara. C1 nya diambil dan dokumen-dokumen lainnya dirusak,” tutur Zulkarnaen, Kamis (28/6/2018).
Diketahui, Pilkada Taput diikuti tiga pasangan calon, yakni Nikson Nababan (petahana)-Sarlandy Hutabarat, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat-Frengky P Simanjuntak dan Chrismanto Lumbantobing-Hotman P Hutasoit.