Tangisan Ibu Korban KM Sinar Bangun: Kemarin Kau Bilang Mau ke Berastagi, Nak…

Share this:
Farni terus menangis setelah mengetahui anaknya termasuk dalam korban kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba.

SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Kehadiran seorang wanita sembari menangis histeris membuat heboh Posko SAR Gabungan Pelabuhan Tigaras. Dia menghempaskan diri ke dinding bangunan loket Kapal Fery sembari terus memanggil-manggil nama anaknya.

Diketahui, wanita tersebut bernama Farni (55), warga Pematangsiantar. Dia menangis sejadi-jadinya setelah melihat nama Yoga Alfiano (20) tertulis di daftar orang yang dilaporkan menjadi korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) lalu.

“Kemarin kau bilang kau mau ke Berastagi, Nak. Kau bohongi Mamak. Kau bilang mau kau bawa strawberry untuk mamak. Rupanya ke Samosir kau, Nak,” tangis Farni mengenang.

(BACA: Kepala Desa Ikut Menolong, Tak Menyangka Anaknya Ikut saat Kapal Tenggelam)

Luapan kesedihan yang sangat mendalam yang ditunjukkan oleh Farni atas kehilangan putra bungsunya itu membuat suaminya, Margono (54) terus membujuk istrinya. Sang suami meminta istrinya gar dapat sabar dan tabah menghadapi musibah yang mereka alami.

Dia terus memeluk dan memapah istrinya menuju pinggir pelabuhan Tigaras, walau sebenarnya kesedihan juga tampak tampak jelas di raut wajahnya. Tapi ia tetap tegar dan terus berupaya menenangkan istrinya yang terus menangis.

(BACA: Identitas Wanita yang Ditemukan Tewas Teridentifikasi: Boru Saragih, Warga Sidamanik)

Bahkan, Farni ingin masuk ke Danau Toba dan dengan sigap Margono memeluk istrinya dan terus membawanya menjauh dari pelabuhan.

“Mau ke sana mamak. Mau cari anakku, di sana anakku,” kata Farni sembari terus sembari jari telunjuknya menunjukkan ke arah tenggelamnya KM Sinar Bangun.

Kepada para awak media, Margono menceritakan bahwa anaknya berangkat ke Samosir dengan rombongan sebuah komunitas sepedamotor melalui darat, yakni jalur Tele, Senin (18/6/2018) pagi.

“Dia berangkat bersama delapan temannya. Lalu, pada sore hari mereka pulang melalui jalur danau, yakni Simanindo-Tigaras. Berangkat ke Tele pada Senin pagi bersama rekannya delapan orang. Itu dibilang kawannya yang selamat,” kata Margono mengenang kembali cerita didapatnya dari salah seorang teman anaknya yang selamat dalam kejadian tersebut.

Share this: