SAMOSIR, BENTENGTIMES.com – Setelah dilakukan pencarian di kesesokan hari pasca peristiwa tenggelamnya KM Ramos Risma Marisi di Danau Toba di wilayah Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tim SAR akhirnya menemukan Rahmat Dani (27), namun sudah dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (23/6/2018).
Korban yang merupakan warga Desa Sampuran, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) itu ditemukan dalam posisi mengambang di perairan Danau Toba sekitar Pulau Sibandang, Kabupaten Taput.
(BACA: Kecelakaan KM Ramos Risma Marisi, 4 Selamat, 1 Belum Ditemukan)
Koordinator SAR Danau Toba Torang M Hutahaean mengatakan, korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal. Penyisiran kita lakukan dengan mengerahkan kapal karet dan tim penyelam sebanyak dua orang. Hingga jasad korban ditemukan sekitar pukul 15.10 WIB.
Torang menjelaskan, tenggelamnya Rahmat Dani berawal saat KM Ramos Risma Marisi berangkat dari Pulau Sibandang menuju Pelabuhan Nainggolan untuk mengantar penumpang, Jumat (22/6/2018) sekitar pukul 19.30 WIB. Di dalamnya ada ikut beberapa pemuda.
Setelah sampai dan menurunkan penumpang di Pelabuhan Nainggolan, mereka kembali ke Pulau Sibandang dengan kondisi lampu tidak ada, sehingga kapal kemudian menabrak bambu saat sudah agak jauh dari dermaga Pelabuhan Nainggolan. Kapal pun mati.
(BACA: Ini Daftar Lengkap Korban Selamat, Tewas dan yang Hilang di Danau Toba)
Selanjutnya, nakhoda kapal Jospendi Lumbanraja (40) alias Ama Monang menyuruh Jofian Situmorang (17) dan Rahmat Dani (28) turun ke dalam air untuk melihat baling-baling kapal.
“Kapal sudah kondisi terdampar sampai ke pinggir danau. Mereka berdua mendorong kapal tersebut. Tiba-tiba arus kencang dan membawa kapal dan mereka berdua kembali ke tengah danau,” kata Torang.
Selanjutnya, Joifan dan Rahmat berupaya menyelamatkan diri ke pinggir danau dengan berenang. Namun, hanya Jofian yang berhasil selamat sampai ke pinggir danau, sedangkan Rahmat tidak, diduga karena kelelahan.