TEBINGTINGGI, BENTENGTIMES.com – Indonesia, khususnya Sumatera Utara saat ini tengah berduka atas peristiwa maut tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba yang hingga kini ratusan penumpang belum ditemukan. Di balik peristiwa itu, ada sebuah kisah bagi Iko dan Novi yang selamat karena urung menumpang kapal tersebut.
Kepada BENTENGTIMES.com, Kamis (21/6/2018), Iko Pratama (23) mengatakan bahwa mereka urung berangkat karena melihat kapal sudah padat. “Padahal kami sudah berada di atas kapal,” ujar Iko didampingi ayahnya, Wak Adi, yang ditemui di kediaman mereka di Jalan Danau Sentani, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi.
(BACA: Ziarah ke Samosir, Ayah dan Anak Bermarga Simbolon Tak Kunjung Kembali)
Dikatakan bahwa saat itu Iko bersama tunangannya, Novi (20), warga Padang Merbau, Kota Tebingtinggi, hendak kembali ke Tebingtinggi setelah menikmati liburan di Pulau Samosir.
Saat itu, Senin (18/6/2018), mereka baru dari kembali dari Pasir Putih Parbaba lalu ke Simanindo hendak menumpang KM Sinar Bangun, tepatnya sekitar pukul 15.30 WIB.
Dikatakan, saat itu Iko dan Novi sudah berada di atas KM Sinar Bangun. Namun, saat itu kapal tak kunjung juga berangkat meski muatan penumpang sudah padat.
(BACA: Segera! Benahi Segala Aspek Demi Kenyamanan Berwisata di Danau Toba)
“Takut kesorean, lalu kami memilih pulang dan turun cari pelabuhan lain ke Tomok menggunakan sepedamotor,” ujarnya.
Dan, mereka tiba di Pematangsiantar sekitar pukul 19.00 WIB dan saat itulah mereka mendengar kabar ada kapal terbalik menuju Tigaras.
Sementara, diberitakan sebelumnya, dua orang yang juga merupakan warga Kota Tebingtinggi, yang merupakan ayah dan anak, Ramli Simbolon (55) dan Frans Peter Simbolon (23), hingga saat ini belum kembali. Diduga kuat mereka turut dalam tragedi KM Sinar Bangun yang tenggelam.