Banyak yang Melapor, Korban Hilang di Danau Toba Bertambah, Ini Nama-namanya…
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 19 Jun 2018 - 17:47 WIB
- dibaca 1.347 kali
SAMOSIR, BENTENGTIMES.com – KM Sinar Bangun yang terbalik di Danau Toba, Senin (18/6/2018) sore, yang sebelumnya dinyatakan mengangkut sekitar 80 penumpang, ternyata mengangkut jauh lebih banyak dari jumlah tersebut.
Tidak ada manifest kapal menyebabkan penumpang yang diangkut kapal tersebut tidak dapat terdata. Dan, informasi terkait korban yang hilang pun diperoleh dari laporan korban yang selamat serta keluarga yang mendatangi pos pengaduan, baik di Tigaras maupun di Simanindo.
(BACA: Kapal Berpenumpang 80 Orang Lebih Terbalik di Danau Toba, 3 Selamat, Sisanya Belum Ditemukan)
Informasi diperoleh dari kesaksian korban selamat, penumpang ada sekitar 200 orang ditambah sepedamotor 100 unit.
Dan, daftar korban yang hilang yang diterima di posko Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, sudah berjumlah 41 orang. Sementara daftar korban hilang yang diterima di posko Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, berjumlah 104 orang.
Dan, hingga saat ini, di hari kedua, tim pencarian belum ada menemukan korban lain. Sementara itu, Dirjen Kemenhub Budi Setyadi mengatakan, jumlah penumpang sementara yang terdaftar di posko mencapai 128 orang.
“Jumlah penumpang sementara yang terdaftar 128 orang, sudah tertolong sampai sekarang 18 selamat, dan 1 meninggal dunia atas nama Tri Suci Wulandari,” kata Budi saat ditemui di posko pengaduan, Selasa (19/6/2018).
“Basarnas akan memimpin pencarian pada 7 hari pertama dan 3 hari tambahan jika diperlukan. Dibantu oleh Polda Sumut, Polair, Sabhara, Brimob dan Tim DVI, Korem, BPBD dan BMKG. Serta Pemda Samosir dan Simalungun, juga akan ikut membantu mengerahkan pencarian korban yang hilang,” sambungnya.
Budi menuturkan pencarian efektif dilakukan selama 7 hari pertama dan diharapkan bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga dan kemungkinan penumpang di KM Sinar Bangun, dimohon untuk segera melapor ke Posko di Samosir dan Tigaras.
Dan, untuk meminimalisir dibentuk 5 tim untuk mempercepat proses evakuasi korban KM Sinar Bangun, dibentuk tim pendaftaran korban, yang bertanggungjawab dari Polres Simalungun dan Polres Samosir, termasuk penanganan 19 korban yang sudah ditemukan serta mencari tahu manifest penumpang yang ada di Kapal KM Sinar Bangun yang belum ditemukan.
Selanjutnya di bentuk Tim pencarian oleh Basarnas yang akan membagi tugas serta dukungan yang lain. Lalu melakukan penelitian penyebab kecelakaan. Sebab ada informasi air masuk ke kapal dan informasi lainnya akibat kemudi patah. Nantinya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan verifikasi, penyebab apakah dari faktor manusia, cuaca atau masalah kendaraan.
Selain itu, juga dibentuk Tim Penanganan korban Meninggal Dunia (MD) dan hidup, akan diberikan pada tim DVI Polda Sumut dan intelegen akan melakukan interogasi terhadap korban hidup.