LABUHANBATU, BENTENGTIMES.com – Razia yang digelar tim gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri pada Sabtu (2/6/2018) di sejumlah hotel, losmen dan kafe di Labuhanbatu, terasa sia-sia. Sebab, walau para wanita yang diduga pekerja seks komersil (PSK) dan sejumlah pria berhasil diamankan dan dibawa ke kantor Kesbangpol, namun pada akhirnya berhasil kabur.
Informasi diperoleh, ada 16 wanita dan 10 pria yang terjaring razia dari Kafe Atik di Jalan Baru, kedai tuak dan FM karaoke. Selanjutnya petugas menggelandang pelaku ke kantor Kesbangpol Labuhanbatu untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Namun sekira pukul 04.00 WIB, mereka melarikan diri.
Safril, salah seorang anggota Satpol PP yang menjaga orang-orang yang diamankan itu membenarkan hal tersebut. “Iya, semua kabur, Bang. Ini karena minimnya personel yang menjaga,” ujarnya.
Sementara, Koordinator Lapangan dari ormas BKPRMI Labuhanbatu menyayangkan peristiwa itu terjadi. “Terus terang saya kecewa atas kinerja Kesbangpol dan Pol PP. Satu malam kita ikuti sweeping dan mendapatkan hasil, eh kok lepas begitu saja,” ujar TM kepada sejumlah wartawan dengan nada kesal.
Bahkan, timbul kecurigaan atas kaburnya wanita dan pria yang diamankan itu. “Tahanan gitu banyaknya dalam ruangan kok bisa kabur. Kenapa nggak digembok pintunya. Atau mungkin sengaja dibuka,” ujarnya.
Sementara, Kasatpol PP Haris Nasution melalui Sekretaris Satpol PP Bibit mengatakan bahwa pihaknya mengakui bahwa petugas hanya enam orang yang menjaga ke-26 orang yang terjaring itu.
“Ini jelas tidak sebanding. Namun kami sudah berbuat semaksimal mungkin. Selain melakukan razia, kita juga sudah mensosialisasikan larangan untuk beroperasi terhadap sejumlah tempat hiburan di wilayah Labuhanbatu,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa kepada petugas yang melaksanakan penjagaan akan diberikan sanksi disiplin.