Diberikan Senjata Khas Karo, Ini Harapan Masyarakat pada Djarot..
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 1 Jun 2018 - 18:41 WIB
- dibaca 486 kali
DELI SERDANG, BENTENGTIMES.com – H Djarot Saiful Hidayat kembali mengucap syukur atas kesehatan dan berkat karunia Allah SWT sehingga bisa tetap menjalin silaturahmi dengan masyarakat tepat di Hari Lahirnya Pancasila.
“Saya senang dan bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena diberikan kesehatan dan tetap bisa bersilaturohim dengan masyarakat. Tadi saya menunaikan Sholat Jumat di Deli Tua. Selesai sholat, beli nenas dan pisang, hasil pertanian Pancur Batu. Kemudian hiburan memancing dan bertatap muka dengan masyarakat Tani Durin Tunggal,” ucap H Djarot Saiful Hidayat di hadapan ratusan masyarakat Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (1/6/2018).
(BACA: Joice Pilih DJOSS karena Tak Ingin Nyesal Seperti Orang DKI Jakarta)
Di hari lahirnya Pancasila, calon Gubernur Sumut Nomor urut 2 ini berharap kepada seluruh masyarakat Sumut betul-betul di dalam dadanya dan di jiwanya ada Pancasila. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi dalam berbangsa dan dalam kehidupan sehari-hari.
Mantan Walikota Blitar dua periode ini mengungkapkan, Bung Karno sejak dulu sudah mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa berTuhan, sesuai agama masing-masing. Oleh sebab itu, seluruh warga negara Indonesia harus saling hormat menghormati.
(BACA: PDIP Targetkan DJOSS Menang Mutlak di Karo)
Karena di dalam Ketuhanan Yang Esa itulah ada kemanusiaan, beradab, bangsa yang punya nilai-nilai budaya. Maka dari itu, Djarot mengimbau kepada semua masyarakat Sumut agar menjunjung tinggi keadaban karena itulah yang mempersatukan.
Pada acara itu, masyarakat tani Durin Tunggal menyerahkan cinderamata berupa bekka buluh dan pisau tumbuk lada, senjata khas masyarakat Karo. Dengan harapan Djarot kelak menjadi Gubernur Sumatera Utara akan memberantas korupsi, kemiskinan dan kebodohan.
(BACA: Sihar Sitorus Dengarkan Keluhan Petani di Tengah Sawah)
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar selalu mengutamakan musyawarah mufakat sebagai bekal mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
“Esensi kita adalah gotong royong. Dan, gotong royong itu ada di Budaya Karo, Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa dan di semua suku serta agama di Indonesia,” pungkasnya
Kepada para pecinta pasangan Djarot-Sihar, Djarot mengimbau apabila ada pihak yang menjelek-jelekkan DJOSS, jangan marah-marah. Melainkan diminta bersabar dan mendoakannya agar menyadari bahwa apa yang dituduhkan kepada DJOSS itu tidaklah benar.
(BACA: Djarot Tatap Muka Dengan Warga Galang: Apapun Marganya, Kita Tetap Saudara)
Amatan BENTENGTIMES.com, usai menunaikan Sholat Jumat di Masjid Jami’ Asysyakirin Delitua, Kabupaten Deli Sedang, Djarot membeli hasil tani berupa nenas dan pisang di jalan besar Deli Tua. Lalu, pergi memancing ikan di Kolam Pancing Pama. Setelah itu tatap muka dengan masyarakat Tani Durin Tunggal dan relawan DJOSS lainnya di seputaran Pancur Batu.