MADINA, BENTENGTIMES.com – Badan lemas, mengantuk saat berpuasa adalah hal wajar terjadi, karena tubuh yang biasa mendapat asupan energi lewat makanan dan minuman harus terhenti di siang hari. Tapi, bagi H Djarot Saiful Hidayat, meski sedang berpuasa, dia tetap eksis blusukan ke pasar dan menjalin silaturahim dengan masyarakat ke berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“Bagi saya puasa gak puasa, sama aja. Yang penting hati ikhlas untuk tetap semangat melayani,” ujar Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2 ini, Selasa (29/5/2018).
Bagi Djarot, puasa memberikannya sejumlah manfaat besar, di antaranya menurunkan berat badan. “Bagi saya selama puasa ini badan ringan, gak gemuk,” cetusnya.
(BACA: Djarot Perkenalkan Tiga Kartu Sakti DJOSS ke Kader PDIP Tapsel dan Psp)
Namun puasa yang paling sulit, menurut pemimpin sarat pengalaman ini adalah ketika diberikan amanah mengemban jabatan. Kalau sudah menjabat, godaan itu banyak sekali.
“Prinsipnya, ketika kalian berkuasa kalian berpuasa. Puasa dari tawaran uang sogok, menahan godaan untuk tidak korupsi dan lain sebagainya. Itu puasa paling sulit,” ujar Djarot.
“Kalau puasa sekadar menahan makan dan minum, itu belum seberapa dibanding godaan saat berkuasa,” tandas mantan Walikota Blitar 2 periode ini.
Pantauan BENTENGTIMES.com, Calon Gubernur Sumut usungan PDIP dan PPP ini tetap semangat melakukan kunjungan dan menyapa warga di sejumlah daerah di Sumatera Utara.
(BACA: Djarot Ziarah ke Makam Tuan Guru Syekh: Mari Kita Ambil Spirit Perjuangannya)
Seperti saat menjalin silaturahim dengan dengan ibu-ibu perwiritan di rumah Wagino Jalan Kenanga Gang Afiad, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan (Psp), Sabtu (26/5/2018).
Usai berdialog dengan ibu-ibu perwiritan, calon Gubernur Sumut yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur DR Sihar PH Sitorus ini tetap semangat saat diajak warga menuruni tebing curam hingga ke bibir Sungai Batang Ayumi.
“Alhamdulillah, siang ini kita dapat berkumpul, bersilaturahim di bulan suci Ramadan dalam keadaan sehat,” ujar Djarot Saiful Hidayat di hadapan warga yang tumpah ruah di sepanjang Jalan Kenanga.
Dalam kesempatan tatap muka itu, pemimpin sarat pengalaman ini mengajak seluruh warga Kota Padangsidimpuan bersama-sama mewujudkan perubahan di Sumatera Utara.
“Ini bukan untuk Pak DJOSS, tapi untuk seluruh masyarakat Sumut, yang ingin semua urusan mudah dan transparan,” ucap mantan Walikota Blitar 2 periode ini.
(BACA: Di Sidimpuan, Sihar Dicegat Warga, Diminta Turun dari Mobil)
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga kembali menyampaikan program unggulan pasangan Djarot-Sihar di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan.
Bidang pendidikan, pasangan Djarot-Sihar akan meluncurkan program Kartu Sumut Pintar (KSP), bertujuan membantu pelajar tidak mampu yang mengenyam pendidikan di SMA/SMK maupun Aliyah. Besar dananya Rp1,2 juta per tahun.
Kemudian pelajar yang pintar ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri akan mendapat beasiswa sebesar Rp12 juta per tahun.
“Uangnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan si pelajar dan disalurkan langsung ke rekening masing-masing,” ucap Djarot.
Oleh sebab itu, Djarot meminta seluruh pelajar agar tetap semangat belajar supaya pintar dan dapat meraih cita-cita. “Saya juga bukan anak orang kaya. Saya juga dari keluarga sederhana. Oleh sebab itu harus rajin belajar supaya pintar,” ucap anak pensiunan tentara ini memberi semangat.
Di bidang kesehatan, pasangan Djarot-Sihar akan meluncurkan Kartu Sumut Sehat (KSS). Setiap masyarakat tidak mampu yang berobat ke rumah sakit, termasuk ibu-ibu bersalin, akan bebas biaya perobatan.
“Jangan lagi ada masyarakat tak mampu harus menahan sakit karena ketiadaan biaya perobatan. Biayanya kita tanggung. Uangnya dari APBD,” pungkasnya.
Lalu, untuk ibu-ibu yang ingin memulai usaha tapi tidak punya modal, pasangan Djarot-Sihar akan meluncurkan Kartu Sumut Keluarga Sejahtera (KSKS), dengan memberikan bantuan berupa pinjaman lunak.
“Dengan catatan ada usaha. Dan, tujuan diberikan bantuan modal, supaya tidak terjerat rentenir,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Djarot mengimbau masyarakat agar menyampaikan hak suaranya di TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada 27 Juni 2018. “Pilihlah pemimpin yang terbaik menurut bapak ibu. Tapi kalau gak dipilih juga gak apa-apa, yang rugi bapak ibu,” ujarnya berseloro dan disambut gelak tawa pencinta DJOSS yang didominasi ibu-ibu.
Sebagaimana diketahui, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 6 Juli 1962 ini, di usianya masih 27 tahun sudah menjabat Pembantu Dekan I FIA, UNTAG Surabaya (1984-1991) dan di usia 29 tahun menjadi Dekan FIA, UNTAG Surabaya (1991-1997). Kemudian menjabat Pembantu Rektor I Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.
Lalu, menjabat Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur (1999-2000) dan menjadi Walikota Blitar selama dua periode (2000-2010). Kemudian menjabat Anggota DPR RI dan tak lama kemudian mendapat amanah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta (2014-2017) dan menjabat Gubernur DKI Jakarta selama 6 bulan tahun 2017.