Warga Desa di Madina Ini Yakin DJOSS Mampu Lindungi Hak Atas Tanah Mereka
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 8 Mei 2018 - 15:33 WIB
- dibaca 374 kali
MADINA, BENTENGTIMES.com – Warga Desak Sikapas dan Desa Singkuan di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) meminta perlindungan atas lahan milik mereka, dengan mulai maraknya perusahaan berekspansi ke daerah mereka.
Warga merasa khawatir dengan tanah mereka dicaplok oleh perusahaan yang datang berekspansi, apalagi tanah-tanah milik warga rata-rata belum memiliki sertifikat. Perusahaan yang mulai bergerliat di dua desa ini adalah perusahan kelapa sawit dan yang mengelola sarang walet.
“Kami warga di sini merasa khawatir, bukan sekali dua kali, tanah warga tidak diakui ketika ada perusahaan datang untuk memanam sawitnya. Apalagi penduduk asli di sini tidak semua punya sertifikat tanah,” ujar Edy Siregar, salah seorang warga, Selasa (8/5/2018).
(BACA: Madina Bersatu Pindah Haluan Dukung DJOSS)
Dengan adanya momentum Pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang diikuti dua pasangan calon, yaitu Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah dan Djarot Saiful Hidayat, para warga mengapulkan harapannya kiranya mereka diberikan perlindungan saat Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru terpilih nanti.
“Kami punya harapan, kami dilindungi. Jangan sampai tanah kami nanti diserobot perusahaan. Kami pingin sekali, pengurusan sertifikat atas tanah kami dipermudah, jangan ada lagi pungli-pungli,” papar Edy diamini warga yang lain.
Warga pun tidak segan-segan menyampaikan akan mendukung pasangan calon nomor urut 2 setelah menonton debat kandidiat dari stasiun televisi TVRI. Dikatakan, warga di sana menggelar nonton bareng di warung yang memiliki televisi.
“Kami warga di sini nonton bareng di warung. Kami mendengar Pak Djarot dan Pak Sihar mau membuat semua urusan mudah dan transparan. Kemudian mau memberantas mafia-mafia tanah. Kemudian mengajak masyarakat untuk setiap permasalahan tanah, ada musyarah. Hal seperti ini yang kami butuhkan, jadi kami akan dukung Pak Djarot dan Pak Sihar ini,” ujar Dodi, warga lainnya.
Selain perlindungan atas tanah-tanahnya, para warga juga sangat mengharapkan adanya fasilitas kesehatan di desa mereka, begitu juga fasilitas pendidikan.
“Kalau desa kami yang dua ini, masih mendingan. Masih banyak desa di dalam-dalam sana. Mereka kalau sakit susah berobatnya, mau sekolah juga sama. Sekolahnya gak ada, kemudian kalau ada mau diurus, selalu sulit,” ujarnya.