SIANTAR, BENTENGTIMES.com – Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Kota Siantar akan tetap melanjutkan revitalisasi balairung di kawasan Pasar Horas. Untuk itu, para pedagang bertekad untuk melakukan perlawanan.
Penegasan akan berlanjutnya revitalisasi itu disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Utama (Plt Dirut) PD PHJ Benny Sihotang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pedagang dan anggota DPRD di ruang Komisi II DPRD Kota Siantar, Jumat (20/4/2018).
Dalam RDP tersebut, bersitegang urat syaraf kerap terjadi. Puluhan pedagang sesekali berteriak ketika mendengar penjelasan Plt Dirut PD PHJ.
Menurut Benny Sihotang, perlunya dilakukan revitalisasi itu karena kondisi Pasar Horas yang kerap becek dan berlumpur ketika turun hujan. Selain itu, lanjut Benny, agar para pedagang tersusun dengan rapi sesuai dengan barang dagangannya.
Meski begitu, para pedagang tetap menolaknya. Pasalnya, harga kios nantinya setelah revitalisasi yakni di kisaran Rp 8 hingga Rp60 juta.
Salah seorang perwakilan pedagang, Bonar Silalahi mengungkapkan, Dirut PD PHJ sudah melakukan pembohongan dan pembodohan. “Surat revitalisasi diedarkan dengan intimidasi. Kalau tidak tandatangan, nggak dapat lapak,” ungkapnya.
“Kok jauh-jauh datang dari Medan mau merusak Siantar?” kata Bonar lagi. Bonar meminta, revitalisasi dihentikan menunggu ada dirut yang definitif.
Sayangnya, permintaan itu tidak digubris. Benny menegaskan, pihaknya tetap melakukan revitalisasi. Atas jawaban itu, para pedagang pun siap melakukan perlawanan dengan melakukan boikot.