Memotivasi ASN Bekerja, Djarot Akan Gunakan Sistem Single Salary
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 18 Apr 2018 - 13:25 WIB
- dibaca 385 kali
DELI SERDANG, BENTENGTIMES.com – Masalah penggajian Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini masih belum berbasis kinerja dari aparatur sipil Negara, menurut Djarot menjadi salah satu alasan kenapa ASN kita masih mencoba pekerjaan di luar.
Hal ini diungkapkan oleh Calon Gubernur Sumatera Djarot Saiful Hidayat saat menjawab pertanyaan wartawan terkait program kepada ASN jika terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara nantinya.
Djarot mengungkapkan bahwa dia akan melakukan evaluasi kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Sumatera Utara dengan menggunakan Key Perfomance Indeks (KPI).
“Setiap individu dari ASN kita akan diberikan QPI agar kami dapat memonitor betul kerja dari ASN di lingkungan pemprov nantinya,” ungkap Djarot, Rabu (18/4/2018) di Medan.
Djarot juga mengatakan bahwa perolehan nilai dari KPI ini nantinya akan dijadikan dasar oleh pemerintah provinsi untuk besaran tunjangan kinerja kepada ASN.
“Dari kerjanya kerjanya itulah maka akan kita tentukan berapa TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) dan insentif yang diperoleh,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Kita ingin sistem penggajian di Pemprov Sumatera Utara nantinya akan menggunakan sistem single salary. Dimana gaji dijadikan satu. Sehingga ASN tidak akan mendapatkan lagi honor honor tip seperti menjadi pembina, ketua, atau pimpro,” lanjutnya.
Djarot menyakini bahwa dengan cara seperti itu, maka seluruh ASN akan termotivasi bekerja karena besaran gaji mereka akan ditentukan berdasarkan kinerja.
“Semakin besar skor KPI yang mereka peroleh, semakin besar pula pendapatan TKD mereka, karena gaji pokok mereka pasti sama, yang membedakan nanti adalah TKD mereka,” ujarnya.
“Kita sudah punya sistemnya, tinggal menerapkan di Sumatera Utara nantinya. Sistem ini juga sudah pernah saya terapkan saat berada Jakarta,” tambah Djarot.
Terkait dengan pengisian posisi pimpinan di dinas-dinas Djarot mengatakan bahwa dirinya nantinya akan melakukan seleksi untuk menilai kepantasan ASN untuk menduduki posisi pimpinan disemua level.
“Untuk posisi kepala dinas, kepala bagian , kepala biro, di semua level kita akan menggunakan sistem talent pull. Kita akan melakukan test sehingga pemiliha jajaran pimpinan betul betul transparan siapa yang berhak untuk menempati posisi pimpinan,” ujarnya.
“Maka dengan cara sepertinya ini, maka ASN akan termotivasi untuk bekerja secara maksimal dan berprestasi. Mereka yang beprestasi bisa akan mendapatkan penghargaan bisa berupa promosi, bisa tunjangan kinerja, dan bisa mendapatkan jabatan,” tambah Djarot.
Sementara itu terkait dengan ASN yang terindikasi masih malas untuk bekerja dan masih mau menerima suap, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan sudah menyiapkan sejumlah hukuman. “Jika ketahuan bermalasan dan sejenisnya, maka mereka akan langsung kita non aktifkan. Dan jika terbukti melakukan pungli maka kita akan langsung berhentikan,” tutup Djarot.