Nenek Ditemukan Tergantung Bikin Heboh Mahasiswa HKBP Nommensen
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 11 Apr 2018 - 20:49 WIB
- dibaca 213 kali
SIANTAR, BENTENGTIMES.com – Suasana di depan kampus Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar seketika heboh saat mereka melihat seorang nenek tergantung di teras rumah lantai 2 di depan kampus tersebut, di Jalan Sangnaualuh, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar, Rabu (11/4) pagi.
Diketahui, di depan rumah itu setiap saat dilintasi oleh mahasiswa yang hendak pergi dan pulang kuliah. Di dekat lokasi itu juga, banyak lokasi-lokasi tongkrongan, sehingga nenek yang tergantung itu kelihatan bila dilihat dari bawah atau pinggir jalan.
Sontak penemuan itu membuat heboh. Sekejab, ratusan orang berkumpul di lokasi kejadian. Masyarakat yang tinggal di seputaran Jalan Sangnaualuh dan warga yang melintas bertanya-tanya seputar peristiwa itu.
Informasi dihimpun, korban diketahui bernama Lenti alias Op Dewi Situmorang, yang merupakan penghuni rumah tersebut.
Amatan di lokasi, Op Dewi ditemukan setengah berdiri dengan kaki menekuk ke lantai, tepat di depan pintu depan lantai dua rumahnya.
Sementara lehernya terjerat seutas tali sempanjang 1,5 meter yang terikat di lubang teralis tembok di atas daun pintu. Posisi tangan kiri Op Dewi terlihat memegangi tali yang ada di atas kepalanya. Saat itu dia mengenakan kaos warna hijau motif bunga itu.
Informasi diperoleh dari boru Tampubolon, warga yang tinggal tepat di samping rumah Op Dewi mengatakan bahwa Op Dewi itu tinggal bersama anak laki-laki dan cucunya. Rumah itu ditinggali 5 orang.
“Ada 5 orang di rumah itu, anak sama cucunya. Nama anaknya Lambok Situmorang. Cucunya itu dari si Lambok inilah,” terangnya.
Dia mengatakan, belakangan Op Dewi memiliki sakit mata. Ia tak dapat melihat dengan jelas, sehingga berjalan pun harus dengan bantuan tongkat dengan tubuhnya yang juga sudah mebungkuk.
“Mata oppung itu sudah kabur, jalan pun harus meraba-raba. Dia sudah agak bungkuk, pendengarannya pun kurang. Tapi ingatannya masih jelas, belum pikun,” ujar tetangga korban.
Sementara Boru Tambunan warga yang berada di lokasi mengatakan, mereka mengetahui ada orang yang tergantung setelah mahasiswa berteriak-teriak memberitahukan ada yang tergantung di lantai dua rumah korban.
“Ternyata oppung itu sudah meninggal tergantung. Selama ini dia masih rajin menyapu rumah dan mencuci piring. Semalam mereka memang bergadang,” katanya.
Dijelaskan, informasi tergantungnya korban tidak diketahui anaknya karena mereka tidur di lantai I. Setelah dibangunkan, seisi rumah baru mengetahui kejadian tersebut.
Tak lama kemudian, pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian. Beberapa petugas langsung masuk ke rumah tersebut dan naik ke lantai dua rumah untuk melakukan evakuasi.
Petugas kepolisian juga tampak mengatur lalu lintas, karena begitu ramainya warga membuat jalan macet hingga sekitar 200 meter.
Kanit Reskrim Polsek Siantar Timur Iptu L Sinaga menerangkan bahwa anak korban, Lambok Situmorang telah dipemeriksa dan membuat surat pernyataan tidak keberatan atas kematian korban. Sementara jenazah korban divisum di RSUD Djasamen Saragih.
Namun, dia mengatakan bahwa pihak kepolisian masih akan mengembangkan kasus tersebut. Jika ada kecurigaan, pihaknya akan melakukan pengembangan berdasarkan hasil visum.