SERGAI, BENTENGTIMES.com – Saat bertemu dengan masyarakat Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Djarot Saiful Hidayat mengajak warga untuk menjaga kebersihan, khususnya di Desa Dolok Sagala Desa Dolok Masihul.
Hal ini diungkapkan mantan Gubernur DKI tersebut setelah mendapatkan data dari aktifis lingkungan PBB beberapa waktu terkait atas rendahnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan, khususnya kebersihan pribadi.
Bedasarkan pertemuan tersebut, Djarot mengungkapkan bahwa masih ada jutaan masyarakat Sumut yang buang air besar (BAB) dengan Sembarangan.
“Saya ketemu aktifis lingkungan dan dapat data bahwa kalau di Sumut ini masih ada 2,2 juta warga Sumut yang buang air besar sembarangan,” ujar Djarot, Senin (2/4/2018) di Desa Dolok Masihul.
Djarot mengungkapkan bahwa hal ini harus menjadi perhatian serius karena hal tersebut bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.
“Ini kan salah satu sumber penyakit, oleh karena itu ini harus didekati dengan program yang saya sebut dengan sanitasi masyarakat. Jadi kita akan bangun sanitasi yang berbasis kepada masyarakat,” ujar Djarot.
“Melalui sanitasi ini nanti maka limbah keluarga, limbah domestik semuanya dapat dikumpulkan dan diolah kembali. Cara ini akan efektif bukan hanya untuk mencegah agar tidak tumbuh penyakit bisa diatasi khususnya dipemukimam padat penduduk,” ungkap Djarot.
Selain itu, Djarot juga menjelaskan program yang akan diluncurkan jika Djarot-Sihar memimpin Sumut, di antaranya Kartu Sumut Sehat (KKS), Kartu Sumut Pintar (KSP).
“Jadi yang tidak mampu dapat berobat gratis dan bagi pelajar/mahasiswa yang tidak mampu, akan mendapatkan beasiswa. Serta saya ciptakan Kartu Sumut Sejahtera biar masyarakat tidak ada yang kekurangan,” terang dia.
Ketika berkunjung ke desa itu, Djarot merasa sedih lantaran jalan menuju ke lokasi rusak parah. Untuk itu, ia berjanji persoalan infrastruktur jalan pasti diselesaikannya.
“Sedih saya datang kemari karena jalannya rusak. Saya lihat di lokasi ini banyak sawit. Untuk itu, persoalan jalan yang rusak ini nanti saya akan panggil pihak perkebunan untuk membahas jalan rusak, karena banyak truk pengangkut sawit lewat dari sini. Lalu jalan kan ada tanggungjawab pemerintah pusat, pemerintah dan kabupaten/kota. Kita akan bahas jalan rusak. Kalau jalan provinsi saya janji 5 tahun selesai,” ucapnya.
Untuk itu, ia menyebutkan di hadapan warga agar Sumut bisa berubah menjadi lebih baik.
“Sistem di Sumut harus diubah, kita tidak mau kalau pemimpin Sumut terlibat korupsi lagi. Untuk itu, nanti tanggal 27 Juni saya minta bapak ibu datang ke TPS dan gunakan hak suara kalian. Karena perubahan Sumatera Utara ada ditangan bapak-ibu,” katanya.