Kecelakaan di Jalinsum Siantar-Parapat, Ibu dan Putrinya Tewas, 9 Luka-luka
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 30 Mar 2018 - 23:25 WIB
- dibaca 2.408 kali
SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Tabrakan beruntun yang melibatkan tiga mobil, yakni Honda Brio, Toyota Innova dan Suzuki APV, mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, yang merupakan ibu dan anak.
Kecelakaan itu terjadi di Jalinsum Siantar-Parapat Km 19-20, Nagori (Desa) Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Jumat (30/3/2018) sekira pukul 15.30 WIB.
Informasi dihimpun dari Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Hendri ND Barus SH SIK, mobil Kijang Innova BK 1358 QM yang dikemudikan Ricardo Wilson Silaen (53), yang merupakan seorang anggota Polri, warga Jalan Taduan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, membawa penumpang Simson Silaen (79), Eva Silaen (45), Nurlina (14), Nurleni (8), Novita Anggreni Sipayung (9), Yuda Efendi (15), seluruhnya beralamat yang sama dengan Ricardo Wilson.
Mereka melaju dari arah Parapat menuju Siantar. Setibanya di lokasi kejadian, diduga karena jalan licin akibat hujan deras, mobil selip dan oleng ke kanan jalan jurusannya.
Di saat bersamaan, melaju mobil Honda Brio BK 1616 YV dari Siantar menuju Parapat. Mobil Honda Brio tersebut dikemudikan oleh Syahrizal Siregar (37), warga Labuhan Ruku, Keamatan. Talawi, Kabupaten Batubara, dengan penumpang Lely Supiani Ritonga (34), Feby Maulina Siregar (10), Nur Azizah Ritonga (25). Seluruhnya mereka tinggal di alamat yang sama.
Kemudian, mobil Brio tersebut ditabrak lagi oleh mobil Suzuki APV BK 1881 UI yang dikemudikan oleh Julianto Siahaan (42) warga Jalan Sibolga Baru, Pancuran Pinang, Kota Sibolga, yang mengakibatkan terjadinya tabrakan beruntun.
Akibat kejadian itu, Lely Supiani Ritonga dan putrinya, Feby Maulina Siregar meninggal dunia dan sebagian lagi menderita luka-luka. Korban tewas merupakan penumpang Honda Brio yang dikemudikan Syahrizal Siregar, dan korban luka, yakni Ricardo Wilson SIlaen, Simson Silaen, Eva Silaen, Nurlina, Nurleni, Novita Anggreni Sipayung, Yuda Efendi, Syahrizal Siregar dan Nur Azizah Ritonga.