TAPTENG, BENTENGTIMES.com – Juwita Sinaga tak kuasa menahan air mata saat mengungkapkan curahan hati (curhat) ke Djarot Saiful Hidayat di Onan Sibabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng), Rabu (28/3/2018) siang.
Juwita yang merupakan seorang pedagang sayuran menyampaikan agar segera dilakukan penataan pedagang di Onan (pasar) Sibabangun. Terutama penataan terhadap pedagang sayuran.
“Tolonglah, Pak, ditata. Kalau mereka (juga pedagang sayuran) jualan di depan, barang kami ya gak laku,” keluh Juwita.
“Ini kami belum ada buka dasar sedari pagi, Pak,” ujar pedagang asal Garoga ini.
Jika hal ini dibiarkan, sambung Juwita, lama kelamaan para pedagang sayuran yang berjualan di kios dalam akan terlilit utang.
“Tolonglah kami, Pak… Kalau jualan gak laku, bagaimana saya memenuhi biaya sekolah anak-anak. Anak saya satu sudah kuliah, bagaimanalah ini, Pak,” tuturnya sambil mengusap air mata.
“Tolong ya, Pak, suamiku sakit, anak-anakku masih sekolah. Apa mau kukasih kalau jualanan tak laku,” katanya terbata-bata.
Hal senada disampaikan Rosmida Hasibuan, pedagang sayuran di Onan Sibabangun. Pedagang asal Sidimpuan ini mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan tempat, lapak bagi pedagang sayuran di dalam balairung Onan Sibabangun.
Masih kata Rosmida, meski sudah disiapkan lapak di dalam Onan, masih ada juga pedagang yang menjual barang sejenis di tepi jalan besar, persis di depan pintu masuk Onan Sibabangun.
“Kalau ada yang jualan sayuran di depan sana, mana mau lagi orang masuk kemari. Tunggu habis dulu laku barang dagangan mereka, barulah ada yang beli sama kami. Ini kan gak adil, Pak,” tutur Rosmida ke Djarot.
“Apalagi kami kan, Pak, ambil barang dari toke itu pagi hari. Sore dibayar. Tapi kalau gak laku, berutanglah kami,” ujar Juwita menimpali.
Menanggapi keluhan pedagang, Djarot Saiful Hidayat mengatakan itulah alasan kenapa dia harus hadir bertemu langsung masyarakat.
“Itu makanya saya datang ke sini supaya saya ngerti,” ujar calon Gubernur Sumut yang berpasangan dengan Wakil Gubernur Sihar Sitorus ini.
Djarot menyampaikan, seharusnya ada penataan. Sejak awal memasuki pasar tersebut, Djarot sudah menyadari bahwa ketimpangan ketika melihat sesama pedagang sayuran ada yang jualan di dalam kemudian ada pula jualan di tepi jalan.
“Nanti kita bicarakan dengan bupatinya, biar ini dibenerin,” ujar Djarot menenangkan ibu-ibu pedagang sayuran itu.
Kemudian, untuk ibu Juwita Sinaga, pedagang sayuran yang memiliki tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, Calon Gubernur Sumatera Utara ini mengungkapkan, jika dia dan Sihar Sitorus telah menyiapkan Kartu Sumut Pintar. Program Kartu Sumut Pintar inilah nantinya yang akan digunakan untuk meng-cover biaya pendidikan pelajar tidak mampu.
“Ini untuk pelajar SMA/SMK/Aliyah, bebas biaya sekolah,” ujarnya.
Kemudian, untuk mahasiswa, sambung Djarot, juga ada program beasiswa Rp1 juta per bulan atau Rp12 juta per tahun.
Sebelumnya, Nurmaya br Hombing, pedagang sayuran asal Desa Batangtoru, juga menyampaikan keinginan agar mereka tidak digusur dari tepi jalan Onan Sibabangun, tempat mereka berjualan.
“Kami di sini bayar, Pak. Kami ngontrak sama yang punya tanah,” ujarnya.
Amatan BENTENGTIMES.com, kedatangan Djarot Saiful Hidayat ke Onan Sibabangun langsung menyedot perhatian pengunjung dan para pedagang. Melihat kedatangan Djarot Saiful Hidayat, semua meneriakkan namanya bersahut-sahutan. Ada yang ingin menyampaikan aspirasi, tapi tidak sedikit juga yang sekadar ingin bersalaman dan berswafoto.