SIANTAR, BENTENGTIMES.com – Kondisi Edward Sibuea, bayi yang lahir 10 Februari 2018 lalu, sangat mengiris hati. Di usianya yang masih 45 hari, dia didiagnosa mengalami pendarahan di otak.
Awalnya, bayi dengan bobot 4 kg ini terlihat lemas. Orangtua si bayi pun membawanya ke RS Harapan Pematangsiantar. dan di situlah diketahui bahwa Edward mengalami pendarahan di otak.
Ditemui di RS Harapan Pematangsiantar, Jumat (23/3/2018), Edward tampak terbaring lemah di tempat tidur dengan mesin Elektrokardiografi (EKG) di sebelahnya. EKG ini adalah alat yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Tubuh Edward juga dipenuhi selang, seperti selang infuse dan selang oksigen.
Ibu Edward, Sartika Tambunan, tampak terbaring di sebelah tempat tidurnya. Ada juga nenek Edward yang setia menunggui cucunya.
Sartika yang diwawancarai sejumlah wartawan mengatakan bahwa Edward Sibuea merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dari hasil buah cintanya dengan Jhosua Sibuea. Setelah menikah, mereka tinggal di Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun.
Dikatakan, Edward lahir dengan bobot 4 kg, nornaml tidak menunjukkan mengidap suatu penyakit. Dan, pada akhirnya penyakit itu terungkap pada Rabu (21/3/2018) lalu, dimaan Edward sangat lemas dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dan, dari hasil pemeriksaan dokter, Edward didiagnosa mengalami pendarahan di otak pada otak sebelah kiri.
“Sudah 3 hari dirawat di sini, kesehatan Edward belum juga menunjukkan perkembangan. Biaya rumah sakit juga sudah menumpuk,” ujarnya.
Diketahui, ayah Edward, Jhosua Sibuea, juga belum mendapatkan pekerjaan menetap di perantauan. Dengan kondisi seperti ini, sangat sulit mendapatkan uang sekitar Rp6 juta, yang dibutuhkan sementara untuk perobatan Edward. Apalagi, bayi mungil ini belum menjadi tanggungan BPJS Kesehatan.
Dan, pada akhirnya ada secercah harapan bagi Edward, setelah Pemkab Simalungun melalui Dinas Kesehatan yang mendapat kabar tentang kondisi Edward langsung menghubungi Sartika Tambunan.
Pihak Dinas Kesehatan mengatakan bahwa mereka akan menjemput Edward dan membawanya ke Rumah Sakit Tuan Rondahaim, Kecamatan Raya, untuk mendapatkan perawatan yang lebih mumpuni.