TOBASA, BENTENGTIMES.com – Helen br Turnip mengaku selalu sabar menunggu waktu kapan Margomgom Tambunan akan menikahinya secara resmi melalui adat Batak dan pemberkatan di gereja.
Selama 2 tahun lebih, sejak kehamilannya hingga anak mereka lahir dan mulai tumbuh berkembang, dia selalu percaya perkataan Margomgom.
Dalam video yang dibagikan pemilik akun Facebook Bram, Helen br Turnip bercerita secara gamblang bagaimana hubungan mereka dengan Margomgom, sejak berkenalan hingga akhirnya Margomgom menikah dengan Dortaida Hutahaean.
Helen br Turnip mengakui bahwa Margomgom memang bertanggungjawab atas anak mereka. Dia selalu mengirimkan uang untuk biaya anaknya.
(BACA: Helen br Turnip Ngaku Menikah dengan Pasu-pasu Raja dan Tak Ada Dokumen Pernikahan)
Helen menceritakan, pernah suatu waktu, sekitar bulan Maret 2017, Margomgom menyuruhnya untuk pergi ke Balige untuk berlibur di sana.
“Saya disuruh datang, disuruh juga bawa anak kami ini. Kami 2 hari di sana untuk berlibur. Saat di Balige, saya juga bilang kenapa saya tidak dikenalkan sama keluarganya. Tapi dia bilang sabar, pelan-pelan, ada waktunya nanti,” kisah Helen, sembari menggendong anaknya.
(BACA: Ini yang Bikin Helen br Turnip Yakin Bahwa Margomgom Tambunan akan Tepati Janji)
Dan, saat liburan itu, Helen juga bercerita bahwa anak mereka buang air besar saat di gendongan Margomgom. Lalu, Margomgom pun membuka baju anaknya itu, lalu dia membuka bajunya sendiri berwarna hitam dan memakaikannyan kepada anak mereka.
“Sampai sekarang ada itu bajunya saya simpan. Bahkan, dulu foto baju itu saya pajang di Facebook,”ujar Helen.
Namun, katanya, saat itu Margomgom langsung menghubunginya dengan mengatakan agar foto baju hitam tersebut tak perlu diberitahukan ke publik.
“Sudah kubilang, sabarlah kau. Biar kita ajalah dulu yang tau. Bapak pun kan sakit jantung. Pelan-pelanlah. Ngertilah kau posisiku di keluargaku. Jangan sampai aku jadi buruk di keluargaku. Taulah kau, bapak sama mamak kan orang terpandang. Bapak raja parhata (tokoh adat), mamak parhalado (penatua gereja,” ujar Helen menirukan perkataan Margomgom kepadanya, dalam bahasa Batak.
(BACA: Suami Nikah Lagi, Boru Turnip Ini Gendong Anak dan Nangis-nangis di Halaman Gereja)
Dan, saat itu Helen masih percaya. Bahkan, sampai dia kembali pulang dari Balige, dia maih percaya, karena saat itu Margomgom masih mengirimkan biaya untuk anak mereka.
“Masih dikasihnya di situ 1,5 juta tiap minggu. Teruslah dikasih sampai 3 kali. Habis itu, Fb saya diblokir, LINE diblokir, WA diblokir. Di situlah saya hubungi semua ito-itonya,” ujar Helen.
Helen juga mengaku pernah menghubungi kaka angkat Margomgom di Kalimantan, agar dibantu membicarakan hal ini kepada orangtua Margomgom.
“Saya sudah minta tolong sama eda (kakak angkat Margomgom) itu, biar dibicarakan tentang ini. Katanya, dia siap membantu, tapi pelan-pelanlaj, karena bapak sakit jantung. Nanti pelan-pelan dibicarakan sama inang (mamak) lah” jelas Helen menceritakan komunikasimereka saat itu dengan kakak angkat Margomgom lewat telepon.
Bahkan, kepada saudara-saudra perempuan Margomgom, hal ini juga sudah diberitahukan, tapi mereka tak memberikan respon.
“Saya sudah hubungi ito-itonya, tapi mereka masa bodoh. Udah banyak yang ngaku-ngaku begitu. Itu kata mereka sama saya,” ujar Helen.
Kepada calon istri Margomgom, Helen juga sudah menceritakan semuanya lewat telepon dan media sosial.
“Jangan nanti menyesal kau. Kalau aku, akan kuperjuangkan ini sampai tetes darah terakhir, biar tau kau,” ujar Helen mengulangi perkataannya saat itu pada Dortaida Hutagalung. Namun, saat itu Dortaida mengaku bahwa dia hanya berteman dengan Margomgom.
Dan, ketika Helen sudah mendapatkan kabar bahwa Margomgom dan Dortaida segera menikah, di situlah dia nekat membongkar ini semua melalui media sosial Facebook, yang hingga kini menjadi viral.
Bahkan, informasi diperoleh bahwa Helen telah dilaporkan keluarga Margomgom ke polisi atas tuduhan pencmaran nama baik dan pelanggaran UU ITE.
Menaggapi ini, Helen mengaku tak gent5ar. “Saya siap. Ditahan pun saya sudah siap. Saya bikin begini, saya pun siap bertanggungjawab. Bagi saya, yang penting anakku ini ditanggungjawabinya. Saya gak muluk-muluk. Sampai anak saya ini dewasa. Sampai 17 tahun,” ujar Helen.
Diberitakan sebelumnya, Helen mendatangi Gereja HKBP Tambunan, Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasa, Sabtu (24/3/2018) pukul 10.30 WIB, tempat berlangsungnya pemberkatan pernikahan Margomgom Tambunan dengan Dortaida Hutahaean.
Sontak suasana heboh saat itu. Bahkan, Helen datang dengan membawa anak yang merupakan buah hati dirinya dan Margomgom.
Dengan berteriak-teriak dan menangis, Helen datang ke gereja dan menuntut pembatalan pernikahan itu. Dia mengatakan bahwa pria yang akan menikah itu adalah suaminya. Dan, anak yang digendong Helen saat itu adalah anak mereka.