Dia Bilang Sabar, karena Keluarganya Terpandang, Bapaknya Raja Parhata, Ibunya Parhalado
- BENTENGTIMES.com - Minggu, 25 Mar 2018 - 11:47 WIB
- dibaca 2.082 kali
“Sampai sekarang ada itu bajunya saya simpan. Bahkan, dulu foto baju itu saya pajang di Facebook,”ujar Helen.
Namun, katanya, saat itu Margomgom langsung menghubunginya dengan mengatakan agar foto baju hitam tersebut tak perlu diberitahukan ke publik.
“Sudah kubilang, sabarlah kau. Biar kita ajalah dulu yang tau. Bapak pun kan sakit jantung. Pelan-pelanlah. Ngertilah kau posisiku di keluargaku. Jangan sampai aku jadi buruk di keluargaku. Taulah kau, bapak sama mamak kan orang terpandang. Bapak raja parhata (tokoh adat), mamak parhalado (penatua gereja,” ujar Helen menirukan perkataan Margomgom kepadanya, dalam bahasa Batak.
(BACA: Suami Nikah Lagi, Boru Turnip Ini Gendong Anak dan Nangis-nangis di Halaman Gereja)
Dan, saat itu Helen masih percaya. Bahkan, sampai dia kembali pulang dari Balige, dia maih percaya, karena saat itu Margomgom masih mengirimkan biaya untuk anak mereka.
“Masih dikasihnya di situ 1,5 juta tiap minggu. Teruslah dikasih sampai 3 kali. Habis itu, Fb saya diblokir, LINE diblokir, WA diblokir. Di situlah saya hubungi semua ito-itonya,” ujar Helen.
Helen juga mengaku pernah menghubungi kaka angkat Margomgom di Kalimantan, agar dibantu membicarakan hal ini kepada orangtua Margomgom.
“Saya sudah minta tolong sama eda (kakak angkat Margomgom) itu, biar dibicarakan tentang ini. Katanya, dia siap membantu, tapi pelan-pelanlaj, karena bapak sakit jantung. Nanti pelan-pelan dibicarakan sama inang (mamak) lah” jelas Helen menceritakan komunikasimereka saat itu dengan kakak angkat Margomgom lewat telepon.
Bahkan, kepada saudara-saudra perempuan Margomgom, hal ini juga sudah diberitahukan, tapi mereka tak memberikan respon.
“Saya sudah hubungi ito-itonya, tapi mereka masa bodoh. Udah banyak yang ngaku-ngaku begitu. Itu kata mereka sama saya,” ujar Helen.